Manfaat Berjalan Menanjang saat Naik Gunung, Lebih dari Sekadar Seru!

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Author : Admin Adventure

Article Date : 27/02/2024

Article Category : News

Bagi pendaki, jalanan menanjak mungkin udah jadi hal yang biasa. Butuh keseimbangan tubuh yang ekstra untuk menaklukkan trek tersebut. Nggak sedikit pula pendaki yang menggunakan trekking pole yang bisa memudahkan mereka untuk menanjak.

Walaupun rasanya lelah, ternyata ada manfaat kesehatan yang bisa lo rasakan dari berjalan menanjak. Apa aja itu? Simak selengkapnya berikut ini, Superfriends.

Menyeimbangkan Kerja Otot Paha

Ilustrasi berjalan menanjak — Image: Saikat Ghosh/Pexels

Saat berjalan di permukaan datar, otot paha belakang bekerja lebih berat dibanding otot paha depan. Nah, berjalan menanjak bisa membantu untuk menyeimbangkan kedua otot tersebut, Cuy. Otot paha depan lebih banyak digunakan saat berjalan menanjak. Itulah sebabnya bagian paha belakang terasa lebih “panas” saat mendaki. Otot tersebut dapat mencegah cedera, memperbaiki postur tubuh, dan meningkatkan kinerja atletik.

Memperkuat Otot Kaki Bagian Bawah

Pada betis dan tulang kering, terdapat beberapa jenis otot, seperti tibialis anterior, peroneal, gastrocnemius, dan soleus. Otot-otot tersebut akan aktif saat lo berjalan menanjak. Jadi, aktivitas ini pun bisa dijadikan sebagai latihan untuk memperkuat otot kaki bagian bawah, terutama pada bagian betis dan pergelangan kaki.

Membakar Lebih Banyak Kalori

Saat berjalan menanjak, jumlah kalori tubuh yang terbakar lebih banyak dibading berjalan di jalan yang datar. Untuk kemiringan 5 persen, jumlah kalori yang terbakar meningkat hingga 17 persen. Sementara pada kemiringan 10 persen, jumlahnya meningkat hingga 32 persen. Namun, hal itu juga berat badan dan kecepatan dalam berjalan.

Misalnya, orang dengan berat badan 70 kg dengan kecepatan 3,5 mph di permukaan datar 1 jam bisa membakar kalori sekitar 267 kal. Pada durasi dan kecepatan yang sama, ia bisa membakar kalori sebanyak 422 kal di jalan menanjak.

Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Beberapa penelitian kecil menunjukkan kalau berjalan menanjak bisa membantu tubuh memetabolisme glukosa dan kolesterol. Jadi, aktivitas tersebut cocok buat orang yang punya risiko diabetes dan penyakit jantung. Manfaat tersebut akan lebih terasa saat lo berjalan menurun setelah menanjak.

Meningkatkan Detak Jantung

Selain metabolisme tubuh, berjalan menanjak juga bisa membantu untuk meningkatkan detak jantung. Hal ini akan berpengaruh pada kebugara tubuh lo secara keseluruhan dan meningurangi risiko penyakit. Makin sering dan lama durasi berjalan menanjak, makin banyak pula manfaat yang lo dapatkan.

Itu tadi beberapa manfaat kesehatan yang bisa lo rasakan saat berjalan menanjak. Manfaat ini nggak cuma lo dapatkan pas naik gunung atau bukit aja, tapi juga saat latihan treadmill dengan trek miring, Superfriends. (arpd)