Makin berkembangnya zaman, stratetgi penjualan pun makin beragam. Salah satu tren yang cukup populer di dunia bisnis yaitu live streaming buat jualan, baik di platform media sosial maupun e-commerce. Konsep ini juga bisa disebut dengan live shopping atau live selling.
Kalau lo baca berita akhir-akhir ini, banyak pedagang di pasar tradisional protes sama kehadiran live shopping. Menurut mereka, hal itu bisa mematikan usaha mereka dan merusak harga pasar karena berbagai promo yang disediain sama platform. Di sisi lain, nggak dimungkiri juga kalau live shopping ini bisa jadi strategi penjualan buat ningkatin keuntungan. Soalnya, penjual bisa jelasin dan promosiin barangnya secara langsung ke audiens yang merupakan calon pembeli lewat live streaming.
Daripada berdebat soal siapa yang benar, mending pahami dulu apa itu live shopping dalam penjelasan berikut ini, Superfriends.
Apa itu Live Shopping?
Live shopping merupakan strategi penjualan yang mana si penjual atau host mendemonstrasikan produk dalam video live, baik melalui ptalform media sosial maupun e-commerce. Host bisa ngenaln dirinya, tokonya, dan produk yang dijual sebelum jelasin masing-masing barang dan harganya sambil membawanya ke depan kamera, sehingga audiens pun bisa melihat produk tersebut dengan jelas.
Sebenernya, sistem ini nggak baru-baru banget. Lo mungkin pernah liat acara TV yang jual produk secara live. Penonton yang tertarik beli biasanya diminta buat menghubungi mereka lewat telepon atau pesan singkat. Nah, kurang lebih sistem live shopping tuh kayak gitu, Superfriends. Bedanya, pembeli bisa langsung check-out produk yang diinginkan lewat sistem.
Dalam live shopping, audiens bisa berinteraksi melalui komentar secara real time, ngajuin pertanyaan dan dijawab saat itu juga, serta ngelakuin pembelian secara langsung. Selain itu, platform e-commerce biasanya punya promo khusus buat user yang membeli produk via live shopping. Nggak heran kalau banyak bisnis yang mulai nyobain strategi ini buat ningkatin penjualan.
Live Shopping di Indonesia
Berdasarkan laporan SEA Ahead Wave5, 78 persen konsumen di Indonesia tau soal live shopping. Sebanyak 71 persen di antaranya pernah mengakses atau menontonnya. Namun, cuma sekitar 56 persen yang melakukan pembelian. Kebiasaan belanja via live shopping tersebut udah terbentuk sejak pandemi COVID-19 lalu.
Buat menambah jumlah penonton, platform e-commerce pun menggandeng artis atau influencer buat jadi host live shopping. Nah, inilah yang dikeluhin sama pemiliki usaha kecil. Mereka merasa sistem ini nggak adil karena mereka merasa kalah saing, terutama dalam hal penggunaan teknologinya. Sebenernya, nggak sedikit juga yang udah berusaha beradaptai dengan bikin live shopping sendiri. Bahkan, ada yang rela live sampai tengah malem. Namun, mereka gagal dapet penonton karena kalah pamor dengan figur publik.
Kalau menurut lo sendiri gimana nih, Superfriends? Sebagai pebisnis, lo tim pro atau kontra nih sama live shopping? (arpd)
ARTICLE TERKINI
Source:Square Up, Ipsos
Please choose one of our links :