KOL marketing merupakan format kolaborasi dengan influencer di bidang spesifik yang punya pengetahuan di bidang tersebut buat membantu lo ngepromosiin produk dengan imbalan uang, sampel produk, dan kompensasi lainnya. Di era media sosial ini, KOL marketing jadi salah satu strategi pemasaran yang paling diminati karena banyak orang yang cari review produk di internet.
Kalau lo tertarik nerapin startegi ini, simak dulu nih kelebihan dan kekurangan KOL marketing berikut ini, Superfriends.
Kelebihan KOL Marketing
1. Bisa Menjangkau Audiens Lebih Banyak
Karena manfaatin media sosial sebagai media utamanya, KOL marketing dinilai lebih ampuh buat menjangkau lebih banyak audiens. Nggak cuma di-upload sama KOL-nya aja, konten promosi itu juga berpeluang buat di-repost sama followers dari KOL tersebut. Selain itu, interaksi yang terjadi di kolom komentar juga bisa memicu warganet buat cari tau lebih tentang produk yang lagi dipromosiin.
2. Cenderung Terjangkau
KOL marketing kerap dianggap sebagai strategi pemasaran yang terjangkau. Soalnya, lo nggak perlu bikin konsep yang rumit buat bikin konten promosi, terutama untuk keperluan visual. Lo cuma perlu nyiapin brief atau script tentang apa aja yang harus disebutin sama KOL saat me-review produk lo, misalnya kelebihan, manfaat, harga, varian, dan lain sebagainya.
3. Lebih Mudah Mempengaruhi Konsumen
Karena KOL marketing dilakukan sama seseorang yang ahli di bidangnya, nggak heran kalau strategi pemasaran ini dianggap lebih mudah mempengaruhi konsumen dibanding strategi lainnya. Apalagi, kata kunci yang khas ala KOL, seperti ‘racun’ dan ‘spill’ bisa bikin audiensnya cepat terpengaruh dan secara impulsif membeli produk tersebut. Wajar aja penjualan produk lewat fitur live streaming bisa cepet sold out kalau KOL ikut tampil dalam sesi tersebut.
Kekurangan KOL Marketing
1. Dianggap ‘Immature Market’
Di antara banyaknya kelebihan KOL marketing, strategi pemasaran ini kerap dianggap sebagai immature market atau pasar yang belum matang. Soalnya, strategi ini masih terhitung baru di dunia marketing. Selain itu, belum ada regulasi yang khusus mengatur soal KOL marketing. Alhasil, perusahaan pun bisa mengatur KOL sesuka hati buat ngepromosiin produk mereka.
2. Kurang Otentik
Saat seorang KOL mempromosikan suatu produk, sering kali beberapa orang merasa ragu sama review-nya karena terkesan dilebih-lebihkan atau nggak sesuai sama realita yang dirasain sama konsumen. Inilah yang bikin KOL marketing jadi kurang otentik dibanding strategi pemasaran lainnya. Nah, kekurangan ini justru jadi tantangan bagi pebisnis buat memilih KOL yang tepat dan tepercaya, sehingga apa yang mereka sampaikan ke audiens bisa dipahami dengan baik.
3. Pemicu Konsumerisme
Karena KOL marketing lebih mudah ngasih pengaruh ke audiens dibanding strategi pemasaran lainnya, hal itu pun memicu munculnya budaya konsumerisme di masyarakat. Yup Superfriends, review dari KOL bisa bikin orang-orang terpengaruh buat beli produk tersebut secara impulsif. Padahal, bisa jadi mereka nggak butuh produk itu. Kalau produk yang dibeli ternyata nggak cocok sama konsumen, hal ini bisa memicu review negatif dari pembeli.
Itu tadi kelebihan dan kekurangan KOL marketing. Kira-kira, strategi pemasaran ini worth it nggak ya buat diterapin buat bisnis lo? (arpd)
ARTICLE TERKINI
1
For A While X Elienmen Resmi Rilis Lyric Video “Frekuensi Dari Langit”
2
Peringatan Toni Kroos untuk Barcelona: Kalian Bisa Tersingkir dari Liga Champions!
3
UFC 320: Pereira Comeback, Dvalishvili Masih Tanpa Lawan! Siapa yang Bakal Naik Ring Selanjutnya?
4
Setelah 15 Tahun, The Smashing Pumpkins Bikin Penonton Puas Maksimal!
5
Booth Supermusic Sukses Memukau Pengunjung Art Jakarta 2025!
Article Category : News
Article Date : 23/08/2023
Source:KOL Square
5 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
RAJIN SILALAHI
21/03/2025 at 05:45 AM
Yohanes Hariono
06/04/2025 at 19:31 PM
GRACE JELIA PUTRI TADETE
08/04/2025 at 06:00 AM
Ricko Pratama Putra
02/06/2025 at 15:49 PM
Brawijaya Hutabarat
19/06/2025 at 06:21 AM