Mengenal Highlining, Ekstremnya Menyeberangi Tebing Cuma Pakai Seutas Tali

Use your email address, user id, or Phone Number* Please Insert the correct Email Address

Insert Password*

Please Insert the correct Email Address

Keep me Logged In

Forgot Password ?

Or use

Insert Email*

Name* Please Insert the correct Name

Gender* Please Select the gender

Date of Birth*

Phone Number* Please Insert the correct Phone Number

User ID Please Insert the correct User ID

Password*

Contain at least one Uppercase
Contain at least two Numbers
Contain 8 Alphanumeric

Please Insert the correct Email Address

Confirm Password*

Please Insert the correct Email Address

Referral Code

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Go Back Home Check My Profile

Reset Password

Please choose one of our links :

Author : Admin Adventure

Article Date : 15/10/2023

Article Category : News

Adrenaline junkie tuh ada-ada aja, ya. Capek-capek orang nyiptain jembatang, mereka malah nyari tantangan dengan menyeberangi tebing pakai seutas tali aja. Aktivitas ini disebut juga dengan highlining.

Highlining merupakan merupakan olahrga ekstrem yang populer pertama kali di California, Amerika Serikat. Aktivitas ini sebenernya sama seperti slacklining, yaitu olahraga yang menitikberatkan pada teknik keseimbangan berjalan di atas seutas tali. Bedanya, slacklining bisa dilakukan di mana aja, sedangkan highlining biasanya dilakukan di dataran tinggi, terutama di area tebing. Kalau pengin tau lebih banyak tentang highlining, lo bisa simak penjelasan selengkapnya berikut ini, Superfriends.

Cara Main Highlining

Ilustrasi highlining — Image: Elisa Triviño/Pexels

Dua komponen penting yang terdapat dalam highlining yaitu tali dan jangkar atau baut. Tali yang digunakan biasanya berbahan nilon setebal 1 inci atau sekitar 2,54 cm. Di setiap ujungnya, terdapat jangkar atau baut untuk dipasang di kedua sisi tebing yang akan diseberangi. Buat berjaga-jaga, pemain highlining biasanya memasang tali cadangan di bawah tali utama. Kalau salah satu tali atau baut di tali utama lepas, ia bisa berpegang ke tali cadangan.

Selain memasang tali cadangan, pemain highlining biasanya juga memakai tether atau tali tambatan, yaitu semacam tali pendek yang diikat ke salah satu ujung tali highlining dan dipasang ke cincin baja. Tether tersebut dipasang ke harness yang dipakai pemain sebagai alat pengaman. Kalau pemain jatuh, tether akan memantulkan tubuh pemain layaknya yoyo.

Nggak ada aturan yang baku setinggi apa tempat untuk highlining. Namun, buat pemula, disaranin buat main di ketinggian sekitar 4,5 – 6 meter dengan peralatan keamanan yang lengkap dan pengawasan profesional. Selain itu, nggak ada juga aturan panjang tali yang dibentangkan dalam highlining.

Rekor tali highlining terpanjang dipegang oleh empat orang highliner asal Jerman yang menyeberangi tali sepanjang 2,1 km di ketinggian 500 meter. Mereka adalah Friedi Kühne, Lukas Irmler, Quirin Herterich dan Ruben Langer Sementara itu, rekor highlining tertinggi dipegang oleh Christian Schou yang menaklukan ketinggian 1.000 meter dengan panjang tali 12 meter.

Setiap pemain highlining punya cara tersendiri agar tetap tenang di atas tali. Ada yang dengerin musik lewati headphone, ada pula yang cuma fokus dengerin suara alam di sekitarnya. Mereka juga nggak terburu-buru dalam berjalan. Bahkan, olahraga ini dianggap sebagai latihan yoga untuk kaki karena butuh ketenangan dan fokus buat menjaga keseimbangan. Kalau lo, tertarik nyobain olahraga ini nggak, Superfriends? (arpd)