Mendirikan dan memimpin bisnis mungkin bukan hal yang mudah buat lo jalani. Lo mungkin pengin semuanya berjalan lancar. Setiap hari, lo memastikan semua kinerja karyawan lo baik dan sesuai sama target. Sah-sah aja sebenarnya kalau lo mau pakai cara itu, Bro. Namun, kalau berlebihan, secara nggak sadar lo udah menerapkan micromanaging.
Micromanaging merupakan bentuk kepemimpinan yang ketika atasan terlalu mengawasi karyawan, baik itu dari level bawah maupun level leader tim. Kondisi ini bisa bikin karyawan merasa nggak nyaman karena atasan terkean merendahkan kemampuan mereka dan nggak percaya sama kinerja mereka. Selain itu, karyawan pun jadi merasa kurang percaya diri saat bekerja karena nggak dikasih kebebasan untuk mengeksplorasi pekerjaannya.
Kalau lo sadar atau nggak sadar menerapkan sistem kerja ini, sebaiknya segera hentikan, deh. Soalnya, ada beberapa dampak buruk yang bakal merugikan bisnis lo, mulai dari bikin karyawan nggak betah sampai bisnis lo jadi terancam punah. Terus, gimana caranya menghentikan sistem kerja ini? Simak beberapa caranya berikut ini, Superfriends.
Jangan Sering Terlibat dalam Kerja Tim
Sebagai leader, lo pasti pengin kinerja dalam tim bisa berjalan dengan baik. Di sisi lain, lo mungkin juga harus sadar bahwa kehadiran lo bisa bikin karyawan merasa sungkan dan tertekan karena merasa terus-menerus diawasi. Jadi, sebaiknya kurangi keterlibatan lo dalam kerja tim tersebut. Berusahalah buat mendelegasikan pekerjaan dan percaya pada anggota tim bahwa mereka bisa menyelesaikan tugasnya.
Atur Ekspektasi Lo
Pemilik bisnis nggak jarang punya ekspektasi yang tinggi soal kinerja karyawannya. Yup, lo mungkin juga pernah mengalami hal itu, Superfriends. Lo berekspektasi bahwa karyawan lo bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan detail yang lo minta. Padahal, hal tersebut bisa bikin kreativitas karyawan terhambat, sehingga skill mereka pun nggak berkembang. Jadi, daripada berekspektasi lebih, lo bisa kasih kesempatan pada karyawan buat bekerja sesuai dengan cara mereka selama cara tersebut nggak menyalahi aturan.
Kerjakan Apa yang Jadi Jobdesk Lo
Sebagai pemilik sekaligus pemimpin bisnis, lo pasti punya jobdesk sendiri, kan? Beberapa di antaranya yaitu membuat peraturan, bikin rencana strategi bisnis, mengambil keputusan, dan melakukan evaluasi. Nah, biar lo nggak terjebak dalam lingkaran micromanaging, sebaiknya cukup kerjakan apa yang jadi jobdesk lo. Nggak usah repot-repot ikut campur sama pekerjaan karyawan yang bukan ranah lo. Cukup pantau apa yang mereka kerjakan dan beri masukan saat mereka membutuhkan.
Tanya pada Karyawan tentang Keinginan Mereka
Pemilik bisnis umumnya pengin menjalankan sekaligus memimpin bisnis dengan caranya sendiri. Padahal, nggak ada salahnya lho kalau lo tanya ke karyawan tentang ekspektasi gaya leadership yang mereka inginkan. Hal ini bisa lo lakukan saat sesi seleksi calon karyawan atau evaluasi tahunan. Coba tanya ke mereka tentang gaya kepemimpinan lo selama ini, apa yang bisa diapresiasi dan apa yang perlu diperbaiki. Dengan begitu, lo bisa belajar jadi pemimpin yang lebih baik.
Beri Kepercayaan pada Tim
Last but not least, cara penting lainnya yang perlu lo lakukan buat menghentikan sistem micromanaging yaitu memberi kepercayaan pada tim lo. Saat merekrut mereka, lo pasti menyiapkan beberapa jobdesk yang harus mereka kerjakan. Nah, setelah mereka jadi bagian dari bisnis lo, biarkan mereka mengerjakan jobdesk tersebut dengan cara mereka sendiri, Bro. Tugas lo sebagai pemimpin yaitu memantau, mengevaluasi, dan memberdayakan mereka agar bisa berkembang.
Itu tadi beberapa cara yang bisa lo lakukan buat menghentikan sistem kerja micromanaging. Namanya juga manusia, wajar-wajar aja kalau lo pernah melakukan kesalahan saat jadi pemimpin dalam bisnis lo. Yang penting, lo punya kesadaran buat memperbaiki hal tersebut. Setuju, Superfriends? (arpd)
ARTICLE TERKINI
Source:Forbes
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :