Setiap melakukan kegiatan di dalam air, ngerasa nggak sih kalau pendengaran jadi lebih buruk Superfriends? Ternyata ini disebabkan oleh beberapa faktor lho. Jadi kejadian ini masih tergolong normal. Kenapa bisa? Simak alasannya sebagai berikut.
Mengeksplor alam bebas nggak bakal ada habisnya, apalagi di dalam laut. Indonesia punya kawasan laut yang luas dan belum semuanya didatangi. Makanya diving jadi kegiatan paling tepat untuk para pencinta alam bawah laut. Lewat kegiatan ini, lo bisa melihat pemandangan terumbu karang hingga berbagai jenis hewan laut.
Tapi sadar nggak kalau selama di bawah laut indera pendengaran jadi lebih buruk dibandingkan saat di daratan. Ada juga orang yang menggunakan alat penyumbat telinga karena terganggu air. Hal ini memang disebabkan oleh beberapa faktor Superfriends. Kok bisa?
1. Telinga Manusia Nggak Didesain Untuk di Dalam Laut
Image source: elements.envato.com/Wavebreakmedia
Setiap makhluk hidup memang punya keanekaragaman sesuai dengan tempat tinggal asli. Seperti manusia yang tinggal di daratan, punya paru-paru untuk bernapas dan kaki untuk berjalan. Sedangkan ikan yang tinggal di dalam air, punya insang untuk bernapas dan sirip untuk berenang.
Alasan pertama manusia nggak bisa mendengar dengan baik di dalam laut adalah telinga manusia memang nggak untuk mendengar di dalam laut. Makanya setiap manusia mendengar suara di dalam laut seperti kaset rusak. Tapi berbeda lagi dengan mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus.
Kedua mamalia ini bisa mendengar lebih baik daripada manusia. Alasannya diungkapkan oleh kurator fosil bernama Nick Pyenson. Leluhur lumba-lumba dan paus mengalami revolusi sejak berjuta-juta tahun lalu. Di sini terjadi revolusi termasuk proses modifikasi sistem pendengaran.
Dibandingkan hewan lautnya, kedua mamalia ini memang nggak bisa mendengar dengan baik. Tapi bisa mengenali sumber suara berasal dari mana. Jadi meskipun mamalia air punya struktur sama dengan mamalia lain tapi ada perubahan alami.
2. Punya Kanal Telinga Berisi Udara
Image source: elements.envato.com/StiahailoAnastasiia
Hal ini diungkapkan oleh ahli biologi paus bernama Maya Yamato, bahwa pada telinga manusia punya kanal berisi udara. Di ujungnya terdapat gendang telinga yang menyampaikan getaran bunyi. Lalu meneruskannya ke tulang telinga kemudian masuk ke bagian telinga untuk diproses menjadi suara dalam otak.
Sedangkan kalau di dalam air, seluruh tengkorak manusia akan bergetar saat menerima bunyi. Telinga akan bingung mencari asal getaran bunyi. Inilah sebab paling utama manusia nggak bisa mendengar dengan baik di dalam laut.
3. Sebagian Besar Tubuh Manusia Terdiri dari Air
Image source: elements.envato.com/drazenphoto
Getaran bunyi yang diterima tengkorak di dalam laut akan kesusahan menentukan sumber bunyi. Karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Gelombang suara akan merambat ke tulang tengkorak lalu diterima tulang mastoid. Kemudian melewati saluran telinga untuk memberi sinyal ke otak. Tapi karena tulang tersebut mengaktifkan kedua telinga sekaligus mengakibatkan manusia bingung.
ARTICLE TERKINI
Source:https://nationalgeographic.grid.id/read/132792137/mengapa-kita-tidak-bisa-mendengar-dengan-baik-ketika-di-dalam-air
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :