Gak sedikit pendaki yang kerap mengalami sesak napas saat berada di gunung. Mereka akan menunjukkan gejala, seperti wajah pucat, pusing, bibir membiru, hingga merasa kesulitan bernapas.
Dalam dunia medis, hal ini biasa disebut dengan altitude sickness atau kurang oksigen, yang berarti mengalami malfungsi tubuh akibat kurangnya asupan oksigen ke dalam tubuh. Nah, berikut ini cara mengatasinya agar lekas kembali sehat yang bisa lo lakukan.
1. Duduk yang rileks dan bungkukkan badan ke depan
Image source: elements.envato.com/BlackWhaleMedia
Pendaki yang mengalami kelelahan tinggi dapat mengalami sesak napas di gunung. Hal ini karena tubuh pendaki sudah mulai menimbun banyak asam laktat sehingga menyebabkan banyak otot kaku.
Untuk kasus sesak napas karena kelelahan, Superfriends dapat menyelesaikannya dengan melepaskan tas carrier yang dikenakan, lalu longgarkan pakaian dan aksesoris yang terlalu erat. Duduklah di bangku atau undakan batu dengan posisi badan condong ke depan.
Posisikan tubuh seperti saat lo duduk di kursi. Kemudian, condongkan tubuh ke depan sampai membentuk sudut 45 derajat. Posisi ini akan membuat rongga ada rileks dan kerja paru-paru lebih optimal.
2. Lakukan deep breathing
Image source: elements.envato.com/edufigueres
Semakin tinggi kamu mendaki, semakin tipis kadar oksigen di atmosfer. Kadar oksigen yang tipis sangat merugikan pendaki yang memiliki masalah saluran pernapasan dan paru-paru. Mereka menjadi mudah lelah. Terlihat ngos-ngosan dan kurang bertenaga.
Solusi untuk keadaan tersebut adalah deep breathing. Deep breathing adalah teknik bernapas ala praktisi bela diri untuk meningkatkan energi tubuh. Selain teknik pernafasan ini dapat meningkatkan energi tubuh, teknik ini dapat memasok banyak oksigen ke dalam paru-paru dan memaksa alveolus di dalam paru-paru menyerap banyak oksigen. Dengan begitu, gejala sesak napas dapat segera teratasi.
3. Lakukan pernapasan diafragma
Image source: elements.envato.com/josecarloscerdeno
Cara mengatasi sesak napas di gunung selanjutnya, yaitu melakukan pernapasan diafragma. Pernapasan diafragma adalah pernapasan yang mengandalkan otot diafragma di dalam rongga dada. Artinya, saat lo bernapas dengan teknik diafragma, otot diafragma akan bergerak naik-turun.
Teknik bernapas ini dapat mengatasi sesak napas dan memperkuat paru-paru pendaki gunung. Caranya, duduklah dengan rileks sambil bersandar, lalu letakkan telapak tangan kiri di atas perut dan telapak tangan kanan di atas dada.
Tarik napas secara perlahan melalui hidung selama 3 detik. Rasakan napas itu mengalir memenuhi perut. Kemudian, embuskan napas secara perlahan-lahan melalui bibir sampai perut mengempis.
4. Lakukan pursed-lips breathing
Teknik pursed-lips breathing adalah teknik pernapasan yang berfokus pada metode memperlambat laju pernapasan seseorang. Pendaki yang mengalami sesak napas biasanya secara refleks akan bernapas cepat dan tersengal-sengal.
Akibatnya, pendaki menjadi panik dan makin kekurangan oksigen. Dalam kondisi ini, lo perlu memperlambat laju pernapasan dengan teknik yang benar, agar memperoleh oksigen dalam jumlah lebih banyak. Dengan teknik pursed-lips breathing, Superfriends dapat membuat tubuh lebih rileks, tenang, dan sehat.
ARTICLE TERKINI
Source:https://napaktilas.net/cara-mengatasi-sesak-nafas-di-gunung/
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :