Cara Membuat Macam-Macam Sinyal SOS saat Tersesat di Alam Liar

Nggak ada seorang pun pendaki yang mau tersesat saat berpetualang di hutan atau gunung. Namun, musibah seperti ini bisa menimpa siapa saja yang kurang memiliki pengetahuan tentang alam liar. Bisa juga terjadi karena adanya kondisi lain yang di luar kendali manusia.

Biasanya orang yang memiliki pengetahuan terbatas nggak menyiapkan bekal cukup untuk beraktivitas di alam liar. Mulai dari makanan, peralatan, ilmu pendakian, navigasi, hingga daya tahan tubuh, hingga pengalaman beraktivitas di alam liar.

Ketika orang yang pengetahuannya terbatas berhadapan dengan kondisi-kondisi tertentu yang membahayakan–seperti kebakaran hutan, badai, longsor, atau yang lainnya–besar kemungkinan orang tersebut akan tersesat di hutan atau gunung.

Kalau sudah tersesat, hal utama yang menjadi penolong untuk kembali ke rumah adalah kemampuan survival. Salah satunya yaitu mengetahui cara membuat macam-macam sinyal SOS (Save Our Souls).

Karena itu, dalam artikel ini lo akan belajar tentang cara membuat bermacam-macam sinyal SOS yang bisa lo lakukan ketika tersesat di hutan atau di gunung.

Pemantul cahaya atau barang yang berwarna terang

Image source: elements.envato.com/alexstand

Ketika berada dalam kondisi darurat, lo bisa memanfaatkan benda-benda yang dapat memantulkan cahaya sebagai sinyal SOS. Contohnya seperti selimut darurat dari aluminium atau cermin. Dengan catatan, benda ini hanya bisa digunakan pada siang hari yang cuacanya cerah.

Kalau ternyata lo nggak membawa benda-benda tersebut, sebaiknya gunakan barang yang warnanya terang dan bisa dilihat dengan jelas. Misalnya seperti tas, sleeping bag, atau jaket.

Sekarang hampir semua barang-barang untuk aktivitas di luar ruangan mempunyai warna-warna yang cerah. Desain ini sengaja dipilih agar mudah dilihat dari kejauhan. Baik oleh sesama pendaki maupun regu penolong.

Cara ini bisa lo lakukan dengan meletakkan barang-barang berwarna cerah tadi di area terbuka yang mudah terlihat dari udara. Dengan begitu tim pencari bisa menemukan lokasi lo secara cepat.

Benda yang bisa bersinar di malam hari

Image source: elements.envato.com/Vladdeep

Saat pergi ke gunung atau hutan, sebisa mungkin lo harus membawa powerbank atau baterai lebih buat penerangan. Soalnya ketika malam tiba, sumber penerangan ini adalah satu-satunya penanda yang bisa terlihat dengan jelas.

Lo bisa memakai senter dari handphone, senter konvensional, senter powerbank, atau flash dari kamera untuk mengirimkan sinyal SOS. Sinyal SOS dari cahaya terdiri dari 3 kedipan singkat untuk huruf S, jeda sebentar, lalu 3 kedipan panjang untuk huruf O, jeda sebentar lagi, dan 3 kedipan singkat untuk huruf S lainnya.

Satu hal yang harus lo perhatikan saat menggunakan sumber pencahayaan ini, yaitu sumber energi yang terbatas. Jadi sebaiknya gunakan dengan bijak.

Benda yang menghasilkan bunyi

Image source: pexels.com/@tima-miroshnichenko

Suara adalah salah satu sinyal yang daya jangkaunya luas dan bisa digunakan setiap waktu, baik siang maupun malam. Hanya saja, sinyal suara dihasilkan melalui cara manual dengan bantuan napas.

Biasanya benda yang direkomendasikan untuk memberikan sinyal suara di hutan atau gunung adalah peluit. Bahkan sekarang banyak ransel gunung yang langsung dilengkapi dengan peluit.

Biar nggak terlalu menguras tenaga, sebaiknya tiup peluit ketika lo sudah mendengar suara dari tim pencari. Suara peluit yang lo hasilkan akan memudahkan tim pencari dalam mendeteksi arah suara.

Sinyal api

Image source: elements.envato.com/Galyna_Andrushko

Selain sumber cahaya dari elektronik, lo juga bisa mengandalkan api sebagai sinyal SOS di malam hari. Biasanya pendaki dilarang menyalakan api di gunung atau hutan, namun kalau lo tersesat, perbuatan ini akan sangat dimaklumi.

 Karena itu, jangan ragu untuk membuat api sebesar mungkin agar mudah terlihat oleh tim pencari. Namun pastikan lo membuat api di ruangan yang terbuka dan aman sehingga nggak berpotensi menimbulkan kebakaran. Sayangnya, sinyal api cukup sulit digunakan saat musim penghujan.