Pernah denger nggak mitos tentang gunung di Indonesia? Pasti pernah dong! Yup, gunung-gunung di Indonesia memang masih kental dengan mitos atau cerita-cerita mistis. Sering juga nih, para pendaki diharuskan untuk meminta izin kepada tetua di daerah setempat hingga melakukan ritual tertentu sebelum mulai pendakian. Apakah lo juga pernah mengalaminya? Nah, kali ini kita bakal bahas tentang mitos Gunung Lawu.
Gunung Lawu adalah gunung berapi aktif yang terletak di Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Buat lo yang udah ada rencana buat mendaki ke Gunung Lawu, coba deh baca dulu beberapa mitos yang paling terkenal di bawah ini.
1. Pasar Setan
Dikenal akan keindahannya, ternyata Gunung Lawu juga disebut sebagai sarangnya makhluk halus. Dipercaya puncak Gunung Lawu yang berada di ketinggian sekitar 3.265 mdpl menyimpan cerita tentang kerajaan Majapahit. Puncak Gunung Lawu yang terkenal adalah Hargo Dalem, sementara puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah. Nah, puncak Gunung Lawu inilah yang dikenal dengan keberadaan pasar setan.
Kenapa disebut pasar setan? Beberapa pendaki ada yang mengaku mendengar suara delman, napas manusia, hingga keramaian seperti di pasar. Tetapi mereka tidak melihat wujud fisik dari suara-suara itu. Bahkan, beberapa pendaki juga ada yang mendengar suara orang menawarkan barang saat berjalan menuju ke pos lima. Ada anjuran untuk segera mengambil barang di sekitar seperti daun, ranting, atau batu saat mendengar suara yang menawari barang tadi.
2. Larangan Mendaki dalam Jumlah Ganjil
Selain tempat yang disebut memiliki cerita mistis, ada juga beberapa larangan bagi para pendaki Gunung Lawu. Contohnya seperti larangan mendaki dalam jumlah ganjil. Walaupun sebetulnya tidak ada aturan resmi yang tertulis, masyarakat setempat percaya bahwa pendaki yang berjumlah ganjil bisa digenapkan oleh makhluk gaib atau kekuatan supranatural lainnya.
3. Larangan Memakai Baju Hijau
Nggak hanya larangan mendaki dalam jumlah ganjil, ada juga larangan untuk memakai baju hijau saat mendaki ke Gunung Lawu. Dipercaya Gunung Lawu juga ada kaitannya dengan Ratu Pantai Selatan alias Nyi Roro Kidul.
Siapa yang menggunakan baju hijau diyakini akan diculik oleh Ratu Pantai Selatan. Walaupun sebagian orang ada yang mempertanyakan keterkaitan antara Gunung Lawu dan Pantai Selatan karena jaraknya yang jauh, tetapi masyarakat dan pendaki tetap mematuhi aturan nggak tertulis tadi.
4. Mitos Burung Kyai Jalak
Ada satu legenda Gunung Lawu yang populer yaitu burung Jalak yang kerap menampakkan diri pada pendaki. Menurut kepercayaan, burung tersebut hanya menampakkan diri pada orang yang berlaku sopan dan memiliki niat baik selama pendakian. Masyarakat sekitar juga percaya jika burung tersebut mengikuti selama pendakian, itu merupakan tanda selamat dan berarti kedatangan lo disambut oleh para penguasa spiritual.
Legenda mengenai burung Jalak ini awalnya berasal dari legenda Prabu Brawijaya V dan penjaga setianya. Nah, Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalak membuat masyarakat sekitar percaya sosoknya benar-benar ada. Masyarakat juga percaya bahwa Kyai Jalak berubah menjadi seekor burung jalak.
5. Diikuti Penunggu Gunung Lawu
Ternyata nggak hanya di puncak gunungnya aja, Gunung Lawu juga menyimpan cerita mistis yang membuat pendaki bisa merasakan kehadiran makhluk gaib di berbagai tempat. Pengalaman yang umum terjadi biasanya saat pendaki mencapai pos 4. Spot ini dipercaya sebagai yang paling angker di rute pendakian.
Beberapa pendaki ada yang merasakan perubahan suasana dan hawa di sekitar mereka, atau merasakan sensasi yang sulit dijelaskan secara akal sehat. Hal ini membuat hanya sedikit pendaki yang berani mendirikan tenda di pos ini karena suasana yang berbeda dan terasa kurang nyaman.
6. Mitos Sendang Drajat
Sendang Drajat adalah sumber mata air yang terdapat di sekitar Gunung Lawu. Mata air ini dipercaya oleh masyarakat setempat bahwa siapa saja yang meminum air dari sendang ini akan mendapatkan manfaat untuk tetap awet muda. Namun hal ini hanya akan terjadi jika niat dari peminumnya baik. Apabila niatnya buruk, maka akan ada rintangan yang menghalangi.
7. Harus Berlaku Sopan
Setiap pendaki juga diingatkan untuk terus menjaga sopan santun, menjaga etika serta kebersihan sekitar saat mendaki ke Gunung Lawu. Selain itu, lo juga diwajibkan untuk menjaga tutur kata dan menjauhi kata-kata kasar karena dianggap sebagai tindakan tidak hormat terhadap Gunung Lawu.
Beberapa kasus kehilangan dan tersesat yang dialami pendaki di Gunung Lawu dipercaya punya keterkaitan dengan perilaku kurang sopan dan ketidakpatuhan terhadap etika. Masyarakat setempat percaya, meremehkan kepercayaan terhadap Gunung Lawu dan tidak mengindahkan larangan ini bisa berakibat buruk. Maka dari itu, pendaki diharapkan untuk lebih memahami bahwa hubungan dengan alam bukan hanya sekadar hubungan fisik saja, tetapi juga spiritual.
8. Tempat Meditasi dan Aktivitas Spiritual
Ada tiga puncak utama di Gunung Lawu yang dianggap sebagai tempat sakral dan kerap dijadikan sebagai pusat aktivitas spiritual bagi masyarakat setempat. Salah satu momen terpenting di Gunung Lawu adalah di malam 1 Suro, di mana puncak gunung ini dijadikan tempat bermeditasi. Malam ini dianggap sebagai momen spiritual dan penuh makna, baik untuk masyarakat setempat dan juga para pendaki.
Gimana, lo percaya nggak dengan mitos Gunung Lawu ini? Walaupun disebut mitos, disarankan untuk lo tetapi mematuhi pantangan dan anjuran yang ada untuk menghargai kepercayaan masyarakat setempat.
ARTICLE TERKINI
Source:Superadventure
Please choose one of our links :