5 Hidangan Paling Aneh di Dunia, Berani Coba Nggak?

Ngobrolin makanan tentunya nggak bakal jauh dari yang namanya selera. Ada orang yang lebih milih makanan pedas daripada yang rasanya manis, begitu pun sebaliknya. Tapi tahu nggak ada juga yang menyukai hidangan paling aneh di dunia?

Hidangan ini disebut aneh karena karena cita rasa dan juga wujudnya benar-benar berbeda dari makanan pada umumnya. Bahkan, beberapa ada yang wujudnya bikin lo mikir dua kali sebelum menyantapnya. 

Ajaibnya, makanan ini dihidangkan di berbagai negara yang ada di Asia, Eropa, bahkan Amerika. Nah kira-kira apa saja hidangan paling aneh di dunia tersebut?

Tarantula goreng - Kamboja

Image source: instagram.com/kyunhyoun

Tarantula adalah salah satu laba-laba sangat besar yang terlihat menyeramkan, apalagi dengan bulu-bulu yang menutupi seluruh tubuhnya. Ukuran tarantula mungkin bisa dua sampai tiga kali lipat dari laba-laba yang biasa lo temukan di sudut-sudut rumah. Ya intinya, mayoritas orang bakal kabur kalau melihat hewan ini. 

Baca juga : 5 Makanan Ringan Khas Banyuwangi yang Cocok Buat Hidangan Berbuka

Tapi itu nggak berlaku buat masyarakat di Kamboja sana. Soalnya mereka lebih memilih menangkap tarantula lalu menjadikannya camilan ringan. Pertama-tama mereka akan menghilangkan dulu bulu-bulu yang ada di kakinya, lalu merendamnya dalam MSG, garam dan gula sepanjang malam. Setelah itu, tarantula tersebut digoreng dengan campuran bumbu bawang putih. Berani coba nggak lo?

Anggur ular (wine) - Tiongkok

Image source: instagram.com/peabluepea

Umumnya anggur atau wine itu terbuat dari fermentasi buah anggur. Semakin lama proses perfemntasinya, semakin bagus kualitas wine-nya. Rasa yang dihasilkan pun nggak sembarangan. 

Bagaimana kalau seandainya ada wine yang terbuat dari sekumpulan ular yang direndam dalam sake selama beberapa bulan? Apa lo bisa membayangkan rasa yang dihasilkan? Apalagi beberapa ular yang direndam termasuk kelompok ular berbisa. 

Nah, di Tiongkok minuman ini nyata adanya dan cukup sering dikonsumsi oleh masyarakatnya. Katanya, ethanol yang ada dalam anggur ular ini sangat aman dan punya khasiat yang bagus buat kesehatan tubuh. Percaya, nggak?

Sosis darah - Afrika, Asia, Amerika, dan Eropa

Image source: instagram.com/huntgathercook

Di Indonesia darah bekas penyembelihan hewan biasanya dikubur dalam tanah atau dibuang begitu saja. Namun, di beberapa negara di benua Afrika, Eropa, Amerika, dan Asia, darah hewan justru digunakan sebagai bahan makanan, yaitu sosis darah. 

Prosesnya dimulai dengan membekukkan darah si hewan lalu setelah itu diberi berbagai macam bumbu natural. Terakhir, masukkan ke dalam kulit sosis agar bisa dimasak sampai matang. 

Haggis - Skotlandia

Image source: shutterstock.com/bolsher

Selain darah, ada juga bagian lain dari hewan–khususnya domba–yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan. Di Skotlandia, masyarakatnya terbiasa menyantap makanan bernama Haggis. 

Haggis merupakan makanan yang terbuat dari campuran hati, jantung, paru-paru domba, bawang putih, lemak, serta oatmeal. Bahan-bahan ini ditumbuk sampai teksturnya jadi cukup halus. 

Tahap terakhir, hasil tumbukkan tersebut dibungkus dalam perut binatang lalu kemudian digoreng sampai matang. 

Sannakji (gurita hidup) - Korea Selatan

Image source: instagram.com/tour.te

Orang-orang Asia Timur seperti Jepang atau Korea Selatan sepertinya cukup gemar menyantap makanan laut secara mentah alias hidup-hidup. Contohnya menu Ikizukuri dari Jepang yang menyajikan ikan yang masih bernafas ke penikmatnya. 

Baca juga : Beberapa Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Dunia

Di Korea Selatan lain lagi. Masyarakat Negeri Ginseng ini punya hobi menyantap gurita hidup yang dipotong-potong sungutnya. Selain aneh, Sannakji juga terkenal mematikan karena sungut-sungutnya ini bisa menempel di tenggorokan. 

Biasanya, hidangan ini disajikan dengan tambahan kecap asin untuk menambah cita rasa pada guritanya.