Kadang di tengah trek panjang, lutut mulai protes, dan tenaga udah kayak sisa baterai 5%, muncullah ide gila tapi menggoda “Gimana kalau lewat sini aja, lebih cepet kayaknya…”
Tapi Superfriends, di gunung jalan pintas itu bisa jadi jalan celaka buat lo maupun tim.
1. Jalur Resmi Itu Ada Alasannya
Setiap jalur resmi udah dipetakan sama tim basecamp dan relawan.
Udah diuji soal keamanan, arah, dan akses evakuasi kalau ada hal darurat.
Kalau lo keluar dari jalur, lo keluar juga dari sistem keamanan itu.
Sekali nyasar, sinyal ilang, GPS ngaco — panik jadi teman baru lo.
2. Jalur Pintas = Potensi Bahaya Alam
Jalan yang “kelihatan gampang” kadang justru ngelewatin:
· Tebing licin,
· Tanah rapuh,
· Jalur satwa liar,
· Atau semak berduri yang bisa nutup arah balik.
Dan parahnya, banyak pendaki yang akhirnya tersesat karena ngikutin jejak “pintas” orang sebelumnya. 😬
3. Risiko Cuaca & Medan
Di gunung, kabut bisa turun dalam hitungan menit.
Jalan yang tadinya kelihatan jelas, bisa tiba-tiba hilang dari pandangan.
Di situ lo baru sadar, shortcut bukan solusi — tapi masalah baru.
4. Sulit Dievakuasi
Tim SAR atau relawan cuma bisa nyisir area jalur resmi.
Kalau lo keluar jalur, posisi lo bisa jauh dari jangkauan, bahkan nggak terdeteksi sama alat pencari.
Satu langkah “nekat” bisa jadi drama berhari-hari buat semua orang.
5. Cepet Nggak Selalu Efisien
Kadang yang lo pikir “lebih dekat” malah muter lebih jauh, nanjak lebih curam, dan buang energi lebih banyak.
Di gunung, yang penting bukan cepet sampai, tapi selamat sampai.
Naik gunung itu bukan balapan Superfriends. Kalau capek, istirahat. Kalau ragu, tanya tim basecamp. Tapi jangan pernah mikir cari jalur sendiri cuma biar kelihatan jago.
Karena di gunung, yang bijak bukan yang paling kuat, tapi yang paling tahu kapan harus nurut sama alam.
ARTICLE TERKINI
Article Category : Gear
Article Date : 23/10/2025
3 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Ald /
03/11/2025 at 07:19 AM
AyuRL Ningtyas
03/11/2025 at 10:54 AM
Garindratama Harashta
12/11/2025 at 08:30 AM