Mengenal Orienteering, Olahraga yang Menguji Kemampuan Fisik dan Navigasi

Orienteering bisa dibilang sebagai olahraga yang mengandalkan kekuatan fisik serta mental. Beberapa tahun ke belakang, kegiatan ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas. Selain olahraga, kegiatan orienteering juga bermanfaat untuk melatih kemampuan dan keterampilan navigasi di alam bebas para pecinta alam atau pegiat pramuka.

Mereka menggunakan orienteering sebagai permainan untuk menemukan pos pemeriksaan yang terletak di medan yang berat. Maka nggak berlebihan rasanya kalau Superfriends menyebut kegiatan sebagai olahraga yang menggabungkan kekuatan fisik dan mental dengan kemampuan navigasi.

Kegiatan Orienteering dan Perkembangannya

Image source: shutterstock.com/Rawpixel

Orienteering memiliki sejarah cukup panjang yang dimulai sekitar akhir abad ke-19 di Swedia. Kata orienteering sendiri bahkan sudah digunakan sejak tahun 1886 untuk menyebutkan aktivitas melintasi daerah yang nggak diketahui menggunakan bantuan kompas dan peta.

Sejak saat itu, kegiatan ini terus berkembang dari pelatihan militer menjadi olahraga kompetitif buat prajurit maupun warga sipil. Pada tahun 1897, kompetisi orienteering yang terbuka untuk umum pun digelar pertama kali di Norwegia.

Tujuan utama diadakannya kompetisi tersebut adalah untuk menguji keahlian prajurit dalam hal konsentrasi, navigasi, serta kemampuan lari. Karena itu tingkat kebugaran serta kecepatan menjadi hal yang sangat penting.

Dengan kemampuan navigasi yang terlatih, para peserta bisa melewati berbagai macam tempat yang belum diketahui dengan lebih mudah. Seiring perkembangan zaman, orienteering sudah makin luas lagi penggunaannya, bahkan dijadikan cabang olahraga yang dilombakan.

Cabang olahraga bagi pencinta alam dan pramuka

Image source: shutterstock.com/svitlananikolaienko

Saat ini orienteering banyak dilakukan oleh para pecinta alam dan anggota pramuka sebagai sebuah permainan kompetisi untuk menghibur diri. Supaya kompetisi menjadi fair, peserta nggak akan menerima peta sejak awal, melainkan beberapa detik sebelum start dimulai.

Setelah menerima peta, peserta harus mengikuti rute paling cepat yang menghubungkan antara dua titik kontrol sampai mereka tiba di garis finish. Meski disebut rute tercepat, namun bukan berarti rute terpendek. Karena keputusan peserta dalam memilih rute juga mempengaruhi kecepatan pergerakan mereka.

Setiap peserta harus membawa kartu kontrol yang mereka terima di garis start dan diserahkan saat tiba di garis finish. Selama melewati rute, peserta wajib mengumpulkan stempel unik pada kartunya sebagai bukti mereka telah melewati titik tersebut dan nggak memotong jalan.

Tentunya, penentuan titik kontrol dalam peta sudah diatur sedemikian rupa agar lebih mudah dibaca oleh peserta. Namun tetap saja, meski dibilang mudah, peserta harus mempunyai kemampuan dalam membaca kompas dan peta karena selama perlombaan mereka dilarang menggunakan kompas digital dalam bentuk apapun.

Peta yang digunakan juga mempunyai kriteria tertentu karena akan berpengaruh pada penentuan rute oleh peserta. Seperti harus menampilkan relief daratan, bebatuan, sungai, permukaan tanah, lahan pertanian, jalan setapak, bangunan, jalan besar, dan masih banyak lagi.

Kecepatan dan Ketepatan

Image source: shutterstock.com/Dariya Angelova

Selain kemampuan membaca kompas dan peta, peserta juga harus memiliki kecepatan dan ketepatan yang baik untuk bisa sampai ke titik kontrol. Kecepatan berhubungan dengan kemampuan fisik yang dimiliki oleh peserta. Contohnya, jika kuat berlari dalam waktu yang lama, secara otomatis peserta bisa mempersingkat waktu perjalanannya.

Sementara ketepatan sangat berhubungan dengan kemampuan peserta dalam memilih jalur yang akan dilewati. Pemilihan jalur yang tepat dapat membuat peserta sampai di titik kontrol lebih cepat. Kesalahan dalam menetapkan jalur berpotensi membuat peserta kehilangan arah dan semakin menjauhi titik kontrol.

Kalau lo berencana ingin mengikuti orienteering, sebaiknya persiapkan diri semaksimal mungkin. Karena orienteering adalah kegiatan yang menghabiskan banyak tenaga dan pikiran. Lo harus melatih kemampuan fisik dengan berlari secara rutin selama minimal satu minggu sebelum perlombaan dimulai.

Selain itu, lo juga harus melatih kemampuan membaca peta dan menyiapkan strategi untuk menghadapi berbagai medan orienteering-nya. Semakin banyak latihan yang lo lakukan, maka akan semakin mudah juga Superfriends untuk mengikuti perlombaan ini.