Hai Superfriends, mari kita menengok kembali rangkaian letusan Gunung Semeru selama sekitar sepuluh tahun terakhir, dan memahami bagaimana aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini telah berkembang dan apa yang bisa kita pelajari dari sana.
Gunung Semeru adalah gunung berapi aktif yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Aktivitas vulkaniknya telah tercatat sejak lama, dan dalam 10 tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang signifikan.
Penting untuk diingat, kondisi gunung seperti ini bisa berubah dengan cepat, jadi data sejarah penting sebagai acuan kewaspadaan.
Kronologi Singkat Letusan dalam 10 Tahun Terakhir
Berikut beberapa titik penting yang bisa menjadi referensi Superfriends:
· Desember 2020: Semeru tercatat mengalami letusan yang disertai aliran awan panas (guguran piroklastik) ke arah lembah Besuk Kobokan, dengan jarak luncur 2–11 km.
· 4 Desember 2021: Letusan besar yang paling banyak disorot — korban jiwa, kerusakan rumah, pengungsian massal. Laporan menyebut 51 orang tewas dan lebih dari 10.000 orang mengungsi.
· 2022–2023: Aktivitas tetap berlangsung, dengan erupsi skala kecil hingga sedang. Misalnya pada September 2023 tercatat banyak letusan dalam hari-hari tertentu.
· 19 November 2025: Terjadi peningkatan signifikan aktivitas — kolom abu, aliran panas, pengungsian. Status naik ke level IV (Awas).
By the way Superfriends Untuk tahun 2025 saja, menurut data, Semeru telah meletus sebanyak 2.812 kali hingga November.
Dampak Utama dari Letusan
Beberapa hal yang perlu diketahui oleh Superfriends:
· Aliran awan panas (piroklastik) menjadi salah satu risiko terbesar, karena dapat meluncur jauh dari kawah, menimbun kawasan lereng, dan merusak pemukiman.
· Kolom abu vulkanik yang mencapai beberapa kilometer ke udara dapat menimbulkan penurunan jarak pandang, hujan abu, dan menimbulkan risiko terhadap penerbangan.
· Aktivitas vulkanik yang sering berarti masyarakat di wilayah lereng dan alur sungai gunung harus selalu siap untuk evakuasi, terutama saat hujan atau hujan lebat yang bisa memicu lahar dingin.
· Karena letusan sering terjadi bahkan saat tidak besar, pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat dan akses jalur pendakian selalu relevan.
Pelajaran untuk Pendaki dan Masyarakat Lereng
Superfriends, kalau kamu berniat melakukan aktivitas di sekitar Gunung Semeru atau wilayah lereng gunung aktif lainnya, perhatikan hal-hal ini:
· Monitor status gunung resmi dari PVMBG dan instansi local, perubahan bisa cepat.
· Hindari area rawan seperti lembah aliran piroklastik, sungai berhulu gunung, atau zona yang ditetapkan sebagai zona bahaya oleh BPBD/kawasan TNBTS.
· Persiapkan rute evakuasi dan tahu titik-aman jika kondisi mendadak berubah.
· Jangan meremehkan letusan kecil atau aktivitas vulkanik “ringan”, terkadang itu adalah pendahuluan perubahan menuju aktivitas yang lebih besar.
· Untuk masyarakat lereng: tetap siaga ketika hujan deras atau saat terjadi tanda-tanda vulkanik seperti gempa vulkanik, suara gemuruh, munculannya asap/abu dari puncak.
Selama sepuluh tahun terakhir, Gunung Semeru menunjukkan bahwa gunung aktif tidak “istirahat” dalam arti mati total, justru seringkali terus bergejolak dalam bentuk aktivitas kecil hingga besar. Sebagai Superfriends yang punya kepedulian terhadap alam dan keselamatan, kita perlu memahami bahwa kesiapan, pengetahuan, dan kewaspadaan adalah kunci ketika berada di dekat gunung aktif.
Semeru mengingatkan kita bahwa keindahan alam juga memiliki kekuatan besar yang harus dihormati dan dipersiapkan. Dengan begitu, kita bisa menghargai alam, sekaligus menjaga keselamatan diri dan orang sekitar.
ARTICLE TERKINI
Article Category : News
Article Date : 21/11/2025
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :