Sebelum menjadi seorang solois, musisi yang satu ini ternyata mengawali karirnya di dunia musik dengan menjadi gitaris untuk band Rhym. Dia adalah Bilal Indrajaya, solois yang dikenal dengan musik-musik sendu nan melankolis. Bilal memutuskan untuk bersolo karir dan merilis single debutnya yang berjudul Biar.
Dalam single tersebut, Bilal bercerita tentang perpisahan yang sebenarnya tidak ia inginkan. Setelah bertahun-tahun bersama, Bilal berpisah dengan pasangannya dan merasa kosong hingga akhirnya dia tuangkan semua rasa tersebut ke dalam Biar. Meskipun Biar sudah sukses sejak tahun 2018 lalu, ternyata track ini masih relate dengan pendengar sampai sekarang.
Yang menarik dari karya pertamanya ini, Bilal mengaku tidak terlalu serius saat menekuni lagu tersebut. Tapi kemudian lagu itu menjadi karya yang banyak disukai setelah dirilis dan memicu Bilal untuk membuat karya-karya lainnya.
Tak lama setelah itu, Bilal kembali mengeluarkan single baru bertajuk Ruang Kecil dengan konsep yang kurang lebih sama, yaitu tentang kerinduan. Ruang Kecil merupakan lagu yang Bilal tulis secara spontan. Bilal membuat liriknya saat merekam vokal tanpa melibatkan pulpen dan kertas sama sekali. Menarik ya, Superfriends?
Meskipun diawali dengan cara spontan dan tidak terlalu serius, tetapi Bilal mencurahkan makna yang cukup dalam pada lagu Biar dan Ruang Kecil, hingga akhirnya bisa diterima oleh para pendengar. Kedua lagu ini pun masih kental dengan nuansa british rock dekade 1960-an dan musik Indonesia awal 2000-an. Biar dan Ruang Kecil ternyata terinspirasi dari The Beatles dan Dewa 19 yang sukses di industri musik Indonesia.
Berbicara mengenai awal karirnya di dunia musik tanah air, Bilal kecil sudah berkenalan dengan sejumlah alat musik, termasuk piano dan gitar. Saat itu, lagu pertama yang dia mainkan dengan menggunakan gitar adalah lagu karya legendaris Iwan Fals. Bahkan, Bilal kecil juga hobi menonton konser Queen di Montreal DVD milik ayahnya dulu. Tidak sampai di situ, Bilal juga menunjukkan minatnya di bidang musik saat terinspirasi menyusun melodi dari iklan sereal di TV, dia membuktikan bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja.
Dengan keberhasilannya merilis karya-karya yang melankolis, Bilal pun semakin terdorong untuk menghasilkan karya yang bisa diterima oleh para pendengar. Akhirnya, di penghujung tahun 2019 lalu Bilal merilis EP perdananya bertajuk Purnama. EP ini berisi 6 track, yaitu Merekah, Gulana, Irma, Singgah, Purnama, dan Lagu Cinta untuk Dunia. Bilal menggaet solois perempuan Vira Talisa untuk mengisi vokal di track terakhir, yaitu Lagu Cinta untuk Dunia.
Setelah itu, Bilal disibukkan dengan berbagai proyek kolaborasi bersama musisi lainnya, termasuk Romantic Echoes. Kemudian, tepat di tahun 2021 ia kembali dengan melepas materi teranyarnya saat itu yang bertajuk Niscaya. Lagu dengan tema besar seputar perasaan masih menjadi sajian utama dari Niscaya. Lagu ini masih selaras dengan apa yang diceritakan oleh Bilal di materi-materi terdahulunya.
Bilal sempat mengungkapkan bahwa terkadang manusia hilang arah, terkadang ada pula yang ingin mengambil jalan pintas untuk lari dari semua masalah, namun ternyata manusia juga tidak pernah luput dari rasa takut. Niscaya merupakan cerita akan ketakutan tersebut.
Satu yang mencuri perhatian pendengar yaitu bagaimana Niscaya bisa dibilang sebagai materia Bilal yang paling Pop dibandingkan materi lainnya. Di lagu ini pula tempo yang dibawa justru lebih cepat, yang bahkan dalam beberapa bagian Bilal berteriak dalam sebuah harmonisasi indah.
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :