Brand sepatu memang sudah banyak banget, Superfriends. Tapi kalau lo pengin bikin brand sepatu ramah lingkungan yang menjangkau pasar internasional, Pijak Bumi bisa banget lo jadikan referensi. Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Berawal dari sepatunya yang hilang saat masih tinggal di kawasan Taman Sari, Bandung, Rowland Asfales mulai terinspirasi buat memulai bisnis sepatu nih, Superfriends. Saat kehilangan sepatu, ia kemudian termenung sebentar dan selanjutnya mulai melangkahkan kaki ke sentra sepatu Cibaduyut.
Pria yang akrab disapa Fales itu sebenarnya berniat untuk membeli sepatu kulit. Namun sayang, ia harus mengurungkan niatnya karena tingginya harga sepatu dan terpaksa kembali tanpa hasil, Superfriends.
Meskipun begitu, Fales tetap berpikir dan terus mencari solusi untuk mengganti sepatunya yang hilang. Pria lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini akhirnya membuat sepatu dan lumayan sukses sehingga lumayan diminati teman-temannya, Superfriends.
Jatuh-Bangun Memulai Bisnis Sepatu
Image source: instagram.com/pijakbumi
Setelah sukses memasarkan sepatu pada teman-temannya, selanjutnya Fales mulai mencoba untuk memperluas bisnisnya ke dunia online, Superfriends. Akan tetapi, hasilnya masih kurang memuaskan, karena sepatu yang ia jual di harga Rp200.000 - Rp400.000 saat itu, kalah bersaing dengan harga sepatu yang jauh lebih murah.
Nggak cuma itu, Fales merasa bisnis sepatunya bangkrut karena kurang punya nilai jual, Superfriends. Merasa tertantang, ia pun terus berinovasi mencari solusi, mulai dari bahan, cara pembuatan, sampai desain sepatu.
Sampai akhirnya, Fales menemukan artikel yang menyebutkan, industri fashion adalah salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia, termasuk limbah pembuatan sepatu kulit. Dari momen tersebut, ia bertekad ingin membuat sepatu ramah lingkungan yang fashionable, Superfriends.
Sepatu Ramah Lingkungan yang Berkualitas
Image source: instagram.com/pijakbumi
Tercetuslah Pijak Bumi yang menghasilkan sepatu dengan menggunakan bahan kulit natural, serta disamak dengan menggunakan ekstrak tumbuhan kenaf. Tumbuhan ini biasanya ada di daerah tropis. Nantinya, kenaf ditenun dengan benang-benang, Superfriends.
Pijak Bumi pun nggak menggunakan bahan kimia dalam pembuatan sepatunya. Bahkan, brand sepatu lokal ini cuma menggunakan mesin jahit kaki biar proses pembuatannya lebih ramah lingkungan.
Jadi jangan heran, kalau sepatu hasil produksi Pijak Bumi bakal jarang ditemukan jahitan seperti sepatu pada umumnya dan lebih mengandalkan proses cutting yang halus, Superfriends.
Sukses di Kancah Internasional
Image source: instagram.com/asfales
Menurut Rowland, Pijak Bumi lahir sebagai inisiator dalam industri sepatu yang menggabungkan tiga pilar yaitu orisinalitas desain, material ramah lingkungan, dan mempromosikan kearifan kerajinan lokal.
Hal ini tentu beriringan dengan rencana aksi global Sustainable Development Goals (SDGs), Superfriends. Pijak juga Bumi mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Kini, brand sepatu yang dirintis Rowland tersebut sudah berhasil menembus lima benua dan membawa Indonesia mendunia, lho. Bahkan, tahun lalu ia sendiri juga berhasil meraih penghargaan Emerging Designer The MICAM Milano 2020.
Sebagai informasi, Emerging Designer sendiri merupakan penghargaan yang diberikan pada 12 desainer sepatu dari seluruh dunia berdasarkan konsep inovatif yang diusung setiap desainer. MICAM Milano adalah pameran perdagangan internasional industri profesional alas kaki yang diselenggarakan di Fiera Milano Rho, Italia.
Setiap tahunnya, MICAM Milano diikuti 1.400 perusahaan dari 30 negara di seluruh dunia dengan trafik rata-rata 45.000 pengunjung dari 130 negara lho, Superfriends!
ARTICLE TERKINI
1
7 Wisata Alam Kalimantan Selatan yang Wajib Lo Kunjungi
2
Waspada, Man United! Nico Williams Tebar Peringatan Buat Leg Kedua
3
Teknik Terbaik dalam UFC! Dari Jiu-Jitsu Hingga Striking Mematikan!
4
Rahasia Sukses Timnas Uzbekistan Kuasai Sepak Bola Asia
5
Cara ke Museum Nasional Naik KRL, MRT, dan Transjakarta
Source:https://regional.kompas.com/read/2017/08/19/06564091/gara-gara-hilang-sepatu-rowland-sukses-menembus-pasar-di-lima-benua?page=all#page2 https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/06/180025720/pijakbumi-berawal-dari-hilang-sepatu-hingga-berjaya-di-italia?pa
0 Comments
Other Related Article
1
/
10
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :