Shit Present Rilis Single Barunya: Unravelling

Unit emo power pop asal Inggris, Shit Present, merilis single baru berjudul Unravelling. Single baru ini masuk ke dalam album debut trio ini yang diberi titel What Still Gets Me. Album debut tersebut dirilis pada 5 Mei 2023 lalu via Specialist Subject Records.

Album What Still Gets Me menampilkan beberapa lagu seperti Unravelling berfungsi sebagai representasi membingungkan dari "kerusakan psikotik total." Album ini juga menampilkan lirik nihilistik di trek berjudul More To Lose, lirik berbunyi "I've been to therapy" di trek Voice In Your Head, dan Fuck It. 

Sementara trek yang berjudul sama dengan album, What Still Gets Me, menampilkan vokal tamu dari Georgia McDonald dari Camp Cope. Kolaborasi antara Iona Cairns dan Georgia McDonald berteriak sejadi-jadinya untuk menunjukkan kekuatan yang membiarkan para pendengarnya merasa marah.

Tema yang diangkat untuk album debut What Still Gets Me nggak berbeda jauh dengan album mini mereka sebelumnya. EP Shit Present sebelumnya, Shit Present (2015) dan Misery + Disaster (2016) telah mendapatkan pujian atas vokal Cairns yang bersemangat, mengeksplorasi tema kecemasan, depresi, dan kesendirian.

“Gue menulis riff ini pada tahun 2019 dan masih nggak bisa memainkannya saat kami merekam pada tahun 2021,” jelas vokalis dan gitaris Iona Cairns tentang rangkaian not musik pembuka yang rumit di lagu itu.

“Gue menghabiskan dua tahun itu berulang kali mencoba untuk menjadi lebih baik tetapi itu terlalu sulit dan gue nggak sabar untuk mempermalukan diri sendiri memainkannya secara langsung. Lagu ini cukup jelas dan mengungkapkan banyak perasaan yang gue miliki tentang cowok yang belum banyak gue bicarakan dengan orang lain, jadi agak menakutkan bagi gue untuk berpikir tentang orang yang mendengarnya,” lanjut Iona Cairns.

Di samping itu, Iona juga mengungkapkan bahwa ia dan band merasa memerlukan suara perempuan lain untuk lagu tersebut dan ia pun bertanya kepada teman-temannya, hingga terpilihlah Georgia dari Camp Cope untuk menyanyikan lagu What Still Gets Me.

Sementara itu, album What Still Gets Me nggak menghindari topik yang lebih berat. Ada penangguhan hukuman yang menyenangkan, semacam kenyamanan di antara kekacauan.

“Gue mencoba untuk mengeluarkan diri yang berusia 13 tahun, yang menyukai semua pop-punk yang memalukan,” jelas Cairns. Dengan bersandar pada kegembiraan yang membuatnya mencintai musik sejak awal, What Still Gets Me mendesak Iona Cairns untuk mengekspresikan dirinya lebih bebas dari sebelumnya, dengan bantuan rekan band Thom Weeks (gitar, bass, vokal) dan Ben Cottam (drum).

“Lagu pertama di album ini adalah lagu pertama yang gue tulis setelah sekitar tiga tahun berjuang untuk menulis apa pun. Gue menyadari bahwa itu masih terasa enak; gue juga ingin menulis album,” jelas Cairns. 

Trek pembuka album, Cram The Page, adalah pendorong bagi album tersebut. Trek ini dimulai dengan kolase umpan balik yang renyah dan berulang. Melalui strum penggerak yang terpisah, Cairns merinci tekanan untuk mengatasi gangguan bipolarnya. Penggalan liriknya berbunyi: “She’s lost all her friends, doesn’t blame them at all / They watched her climb to the edge and couldn’t bear the fall.”

Tapi, trek itu bukan pengantar album tentang kendala penyakit mental. Sebaliknya, ini adalah pernyataan ketekunan katarsis, menghilangkan stigma bibir atas yang kaku dan merangkul kerentanan dalam membagikan cerita kalian, meskipun itu hanya membantu satu orang. 

Banger power-pop, Beyond Tonight, adalah nyanyian yang tajam, saat Cairns menyanyikan penggalan lirik "Trust me I can’t fall apart, I’m too strong now I’m so enough." Sementara di trek Crossed The Line, Cairns meneriakkan penggalan lirik “What a colossal waste of time, Reassuring you we’re fine,” bersama dengan dentuman gitar.

Album What Still Gets Me berurusan dengan emosi yang berat, tapi ini bukan album tentang ketidakberdayaan atau intimidasi. Melalui penyampaian vokal Iona Cairns yang mengusir setan dan aransemen sonik band yang tiada henti, ada semacam kelahiran kembali yang mengumumkan bahwa dia bukanlah korban dari dirinya sendiri atau orang lain. Itu adalah penyerahan diri pada perasaan yang membuat kita tidak nyaman, mendorongnya ke depan alih-alih menyembunyikannya di balik tirai. 

Berbekal lanskap interior dunia kita yang berantakan dan selalu berubah, Shit Present menawarkan koleksi saat kita dapat menemukan penghiburan bahkan di saat-saat tergelap dan paling menakutkan kita. Superfriends, lo bisa dengerin nih full album debut Shit Present, What Still Gets Me berikut ini:

Image source: https://www.instagram.com/shitpresent/