Dalam beberapa tahun ke belakang, para musisi mencoba untuk menghadirkan karakteristik musik klasik atau ikonis dalam lagu-lagu mereka, Superfriends. Baik pemain baru atau lawas, tampaknya karakter musik di generasi lalu cukup punya kesan yang menarik bagi banyak orang. Hal itu juga terjadi pada Creeper, Superfriends.
Terkait usia, Creeper memang bukan band baru, tapi nggak bisa dibilang lawas juga, Superfriends. Mereka terbentuk di tahun 2014 dan punya identitas eksperimental dalam meramu musik rock yang mereka suka. Kini di tahun 2023, Creeper membawa masa keemasan classic rock ke generasi yang baru.
Langkah tersebut dibuktikan oleh Creeper lewat lagu berjudul Cry To Heaven. Kalau kalian dengar secara sekilas, mungkin kalian bisa ingat dengan karya-karya klasik dari Kiss lewat lagu tersebut, Superfriends. Namun, Creeper tetap menyajikan identitas mereka lewat lagu Cry To Heaven ini, yaitu punk dan gothic.
Cry To Heaven merupakan single baru yang dirilis oleh Creeper untuk menyambut album ketiga mereka, Sanguivore. Lagu baru satu ini juga menawarkan sebuah bukti evolusi Creeper dalam bermusik. Hal tersebut diungkap oleh sang vokalis, William Von Ghould dalam sebuah siaran pers.
Sang vokalis menjelaskan kalau mereka menaikan intensitas musik agresif yang jadi pondasi bagi karakter Creeper, Superfriends. Konsep yang terdengar ambisius tersebut merupakan langkah baru yang diambil oleh band rock asal Inggris ini untuk menjaga eksistensi di dunia musik. Bahkan untuk temanya sendiri, Creeper menawarkan hal yang berbeda.
Menurut Creeper, lagu Cry To Heaven berputar dalam tema kehilangan, cinta, dan juga vampir. Bagi band asal Inggris tersebut, konsep dan tema yang mereka tawarkan merupakan buah pikir yang cukup ekstrem. Mereka mencoba untuk menghadirkan realita dalam dunia baru yang mungkin terdengar aneh, Superfriends.
Tampaknya keunikan adalah kunci utama yang bisa kalian pegang sebelum akhirnya mendengar album ketiga Creeper rilis secara resmi. Sanguivore akan rilis pada bulan Oktober mendatang. Dengan jangka waktu yang masih panjang, tampaknya akan ada karya-karya menarik lainnya yang sudah disiapkan oleh Creeper di pertengahan tahun ini.
Total ada 10 lagu yang sudah berhasil diproduksi oleh Creeper untuk album ketiganya di tahun ini, Superfriends. Selain itu, Creeper juga tengah mempersiapkan tur konser sebagai perayaan album Sanguivore nanti. Rangkaian tur konser terbaru dari Creeper akan dibuka di kawasan Inggris dan sekitarnya, seperti kota Bristol, Glasgow, Nottingham, Manchester, serta London.
Tentang sejarah musik Creeper, mereka memperkenalkan Eternity, in Your Arms (2017) dan Sex, Death & the Infinite Void (2020). Kedua album dari Creeper tersebut hadir dengan atmosfer gelap yang menggugah. Dalam lagu-lagu mereka, mereka mengeksplorasi sisi gelap manusia dan elemen lain yang ada di dunia.
Untuk menghadirkan nuansa tersebut, lo bisa menrasakan pengaruh kuat dari band seperti Misfits, Alkaline Trio, dan AFI di dalam musik Creeper. Lewat inspirasi dan referensi yang mereka punya, Creeper berhasil menciptakan identitas musik yang unik dengan perpaduan elemen-elemen tersebut.
Nggak hanya gaya bermusik, aspek visual Creeper juga punya identitas yang kuat. Permainan warna yang mencolok dan estetika gelap juga menjadi karakter yang kuat dalam penampilan Creeper, Superfriends. .Dalam industri musik yang penuh dengan inovasi dan eksperimen, Creeper membawa keunikan mereka sendiri dengan gaya musik yang menggabungkan rock horor dan energi punk yang tidak boleh lo lewatkan.
Image courtesy of Creeper
ARTICLE TERKINI
1 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Muhamad Saifudin
28/10/2024 at 22:59 PM