Hursa, Band ‘Pop Turbo’ yang Hadirkan Ketukan-ketukan Ganjil

Hursa adalah salah satu band alternative rock baru yang turut meramaikan industri musik Tanah Air. Kuartet asal Jakarta ini muncul dengan nama yang unik, terinspirasi dari sebuah buku puisi. Band ini juga punya cara bermusik yang asyik, dikemas dengan enerjik yang didominasi ketukan-ketukan ganjil.

Formasi Hursa diisi oleh Gala (vokal, kibor), Pandji (gitar), Goldy (drum), dan Irvan (synth/synth bass). Band alternative rock asal Jakarta ini awalnya dibentuk oleh Pandji dan Irvan yang bercita-cita bisa bermusik dengan konsep berbeda dari yang sering mereka buat. Setelahnya, Gala dan Goldy bergabung sehingga mereka menjadi Hursa.

Hursa melepas single debutnya berjudul Ruai pada Februari 2019 lalu. Single perdana Hursa ini menyuguhkan alternative rock dengan ketukan-ketukan ganjil di sepanjang lagu. Komposisi Ruai pun kental dengan aroma progressive serta math yang cukup pekat. Lagu ini menjadi single untuk perkenalan diri mereka kepada para pendengar musik di Tanah Air.

"Ruai merupakan lagu yang kami pilih untuk menjadi single perkenalan, karena komposisi musik dan lirik di lagu ini menggambarkan benang merah dari lagu-lagu lainnya yang akan ada di dalam album," jelas Gala.

Single Ruai bercerita soal keresahan seseorang ketika berada di satu titik mengambil keputusan untuk mengejar mimpinya atau berhenti. Pandji, yang menulis lirik Ruai, mengatakan, jika diartikan secara keseluruhan, kata ‘ruai’ itu ia fungsikan sebagai pengganti dari kata ‘bimbang’, ‘ragu’, atau ‘goyah’. 

Usai Ruai sebagai materi perkenalannya, Hursa kembali menunjukkan produktivitasnya dalam bermusik setelah merilis lagu Makna Masa pada Agustus 2019. Setelah itu dilanjutkan dengan perilisan single Kabung pada September 2020 yang disebut menjadi single pembuka dari album sophomore Hursa. Lagu ini dirilis ketika pandemi COVID-19 tengah melanda, Hursa mencoba mengungkapkan emosi kesedihan mereka lewat karya.

Menilik lagunya, Kabung kembali ditulis oleh gitaris Hursa, Pandji Akbari. Lagu ini bercerita tentang momen kehilangan seseorang yang tidak mungkin kembali ke kehidupan kita, masuk ke dalam fase ketika hanya dapat menahan rasa sakitnya, hingga ke proses belajar untuk menerima keadaan.

"Pada akhirnya, yang bisa kita lakukan hanyalah mendoakan,” ungkap Hursa dalam rilisan persnya.

Pandji menjelaskan, “Ada fase di mana seseorang akan ditinggalkan oleh orang yang dia sayangi, dan ada fase di mana kita harus menahan rasa sakitnya, hingga kita sebagai manusia belajar untuk mengikhlaskan.”

Kabung tak hanya muncul sebagai materi musik saja, single ini dilengkapi pula dengan video musik. Selain itu, artwork untuk Kabung dikerjakan oleh ilustrator Agung Santoso untuk meramu visualisasi yang pas. Hasilnya resmi menjadi digital artwork dari lagu Kabung tersebut.

Sambil menutup, Hursa turut menyatakan, “Semoga Kabung bisa menjadi kado pengobat rindu penikmat musik terhadap Hursa, dan lagu ini bisa menjadi mantra untuk saling mendoakan dan berdamai dengan keadaan di masa sulit ini."

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by HURSA! (@hursa__)

Dalam jarak yang relatif singkat, Hursa langsung tancap gas di awal tahun 2021. Unit alternative rock ini menghadirkan karya baru lewat single bertajuk sama dengan nama dari unit musik ini, Hursa, Hursa, pada 6 Januari 2021. Hursa pun mengumumkan kemunculan single Hursa, Hursa di Instagram dan menulis keterangan, "Telah lahir karya terbaru kami dan sudah dapat dinikmati teman-teman semua, berjudul Hursa, Hursa."

"Judul yang diadaptasi dari nama grup ini, berisi pesan semangat menghadapi tahun yang baru dengan segala kondisi yang ada. Semoga karya ini bisa jadi teman dalam mengawali segala kegiatan dan semoga apapun yang sedang diupayakan akan membuahkan hasil pada waktunya," lanjut Hursa dalam keterangan postingannya.

Hursa, Hursa disebut-sebut sebagai single yang bertujuan untuk memberikan semangat bagi para pendengarnya dalam menjalani hidup atau menggapai mimpinya. Lewat lagu ini, Hursa berharap para pendengar bisa meresapi makna dari kata "Hursa" dan bisa menjadi “lagu kebangsaan” untuk mereka yang tengah merasa putus asa.

"Di satu sisi, lagu ini mencoba menjelaskan kata dari "Hursa" itu sendiri jika diimplementasikan ke dalam sebuah kalimat. Semoga menjadi anthem untuk kawan-kawan yang sedang putus asa," kata Pandji Akbari, gitaris Hursa, selaku penulis lagu ini.

Secara etimologis, “hursa” adalah ucapan penyemangat untuk penunggang kuda yang sedang memacu kudanya agar bisa berlari lebih cepat. Hursa pun berangkat dari filosofi itu. Mereka bermimpi untuk bisa terus berlari ke arah yang lebih baik di belantika musik Indonesia seperti yang mereka cita-citakan.

“(Hursa, Hursa) Merupakan sebuah lagu yang bertujuan memberikan semangat untuk yang nanti mendengarkan lagunya. Semangat menjalani hidup atau menggapai mimpinya," lanjutnya.

Penggarapan artwork untuk single Hursa, Hursa, mereka kembali mempercayakan Agung Santoso untuk menuangkan visualisasinya. Single tersebut dikabarkan menjadi tindak lanjut Hursa untuk merilis album kedua mereka. Single Hursa, Hursa sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital sejak awal tahun ini.

Setelah melepas dua single pembuka untuk album keduanya, Hursa kembali muncul dengan lagu Ruang Tanpa Jenjang yang menjadi penanda dari Hursa untuk mengisi album berikutnya. Ruang Tanpa Jenjang ini adalah lagu untuk mereka menumpahkan isi kepalanya. Hursa ingin bercerita tentang tanggapan lingkungan terdekat akan pilihan mereka untuk menjadi musisi. 

Sebagian kerabat dekat para personel Hursa kerap mempertanyakan apakah karier sebagai musisi bisa memberikan kehidupan yang layak. "Kita sering dapat pertanyaan gini, 'lo mau sampai kapan jadi musisi? Emang bisa hidup dari situ?'" ungkap Gala, selaku penulis lagu.

Ruang Tanpa Jenjang diharapkan menjadi jawaban bagi mereka yang selalu meragukan pilihan personel Hursa menjadi musisi. "Lewat lagu ini pengin bilang bahwa ini jalan yang kita yakinin, orang enggak harus sama, punya mimpi, dan rezeki masing-masing, sudah ada yang atur," kata Pandji. 

Ruang Tanpa Jenjang disusun dengan lirik yang lebih dekat dengan kehidupan personal mereka. Hursa juga melakukan eksplorasi lebih dari segi musik. Lagu ini juga menghadirkan warna baru yang lebih segar setelah Hursa memasukkan beragam jenis aliran dan bebunyian untuk musiknya.

Image Source : Instagram/ Hursa