Ikon rock Bryan Adams telah merilis lagu terbarunya berjudul What If There Were No Sides At All. Single baru yang dirilis pada 24 Mei 2023 lalu ini merupakan sebuah lagu perdamaian anti-perang yang ditujukan untuk perselisihan yang dipicu oleh geo-politik.
Dalam sebuah pernyataan, penyanyi dan penulis lagu yang musiknya telah mencapai status Nomor Satu di lebih dari 40 negara, mengatakan: “Lagu ini menanggapi konflik di seluruh dunia, kurangnya pembicaraan damai yang konstruktif, dan miliaran dolar yang dihabiskan oleh pemerintah untuk mendanai perang tanpa akhir dan tanpa tujuan ini. Lagu ini bukan untuk menanggapi perang tertentu, tetapi untuk semua konflik dan perjuangan manusia untuk bergaul.”
Single What If There Were No Sides At All juga dilepas bersama video musik yang disutradarai bersama oleh Bryan Adams. Dalam video musiknya, sang artis tampil membawa bendera simbol perdamaian—simbol yang pertama kali dirancang untuk Kampanye Perlucutan Nuklir Inggris pada tahun 1958. Bryan Adams pun berjalan melalui pemandangan perang dystopian.
Bryan Adams mengatakan bahwa lokasi tidak spesifik di satu tempat saja dan dimaksudkan untuk mewakilik konflik gi mana pun konflik itu pecah di dunia.
Sementara dalam sebuah pernyataan di situs web resmi Bryan Adams mengatakan bahwa ini merupakan lagu perdamaian anti-perang. Lokasinya umum, tetapi secara khusus dimaksudkan untuk mewakili konflik di dunia. Tujuan dari lagu ini adalah untuk memprovokasi pemikiran dan bahkan mungkin mendorong pemerintah untuk duduk dan bicara tentang perdamaian.
Kini yang ada hanya perpecahan dan kematian yang meningkat akibat dari miliaran dolar yang dihabiskan oleh pemerintah untuk mendanai perang tanpa akhir ini—sambil mengampanyekan tagar #peacenow.
Btw, lo bisa nonton langsung video musik untuk single baru Bryan Adams yang berjudul What If There Were No Sides At All berikut ini, Superfriends:
Single What If There Were No Sides At All sendiri ditulis bersama oleh Bryan Adams dan Gretchen Peters. Kolaborasi terbaru dalam rangkaian panjang setelah karya Gretchen Peters dengan Bryan Adams pada hit sebelumnya, termasuk Rock Steady tahun 1995 dengan Bonnie Rait, Inside Out tahun 1998, Here I Am tahun 2002, dan So Happy It Hurts di tahun 2021 lalu.
Selain itu, Bryan Adams—yang juga seorang fotografer terkenal internasional—memiliki warisan sebagai pendukung veteran baik di negara asalnya Kanada maupun di Inggris Raya. Di antara inisiatif lainnya, dia menciptakan lagu yang ditugaskan secara khusus, Ric-A-Dam-Doo oleh Homefire untuk memperingati 100 Tahun Peringatan Infanteri Ringan Kanada dan program lain yang membantu personel militer Kanada dan keluarga mereka pada saat dibutuhkan.
Buku monograf Adams berjudul Wounded:The Legacy of War, menampilkan potret tanpa kompromi dari personel layanan Inggris yang selamat dari cedera parah selama Perang Afghanistan dan Irak. Buku itu menghormati cerita mereka sambil memicu, kesadaran, ingatan dan inspirasi.
Advokasi dan aksi filantropi Bryan Adams meluas ke hak asasi manusia, kelaparan, bantuan bencana alam, akses pendidikan bagi kaum muda yang rentan, kesadaran, dan penelitian kanker payudara, serta hak-hak binatang, konservasi dan lingkungan. Untuk rekaman ini, digabungkan dengan pencapaian karier musiknya, hingga Bryan Adams dianugerahi Companion Of The Order of Canada, penghargaan tertinggi di negaranya.
Di samping itu, Bryan Adams juga dianugerahi Canadian Recording Arts and Sciences Humanitarian "Juno", salah satu dari 21 yang diraihnya dalam kariernya. Terakhir, Bryan Adams juga memenangkan AC Album Juno 2020 untuk album studio ke-14nya, Shine A Light.
Bryan Adams termasuk bintang yang berprestasi setelah berhasil mengumpulkan tiga Ivor Novello Awards, tiga nominasi Academy Award, lima nominasi Golden Globe, dan 16 nominasi Grammy—terakhir pada tahun 2023, dan memenangkan Grammy 1992 untuk “Song Written for Visual Media Grammy” dengan lagu pemecah rekornya (Everything I Do) I Do It For You.
Bryan Adams pun terus menjadi produktif, setelah merilis empat album dalam satu tahun terakhir, termasuk So Happy It Hurts—album studio ke-15 miliknya; Classic pt 1 dan pt 2. Album itu terdiri dari rekaman ulang lagu-lagunya sendiri; dan Pretty Woman - The Musical, yang membuat Bryan Adams mengambil lagu-lagu yang dia buat untuk pertunjukan itu. Selama periode ini, sang bintang berkeliling Asia, Eropa, dan Kanada dengan beberapa tanggal di Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur yang akan datang. Kini, Bryan Adams sedang dalam tur bertajuk So Happy It Hurts di Amerika Serikat.
Image source: https://www.instagram.com/bryanadams/
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :