Bedchamber, unit indie pop asal Jakarta, meluncurkan single terbarunya berjudul Riptide. Single ini dilepas pada 20 Mei 2023 lalu via La Munai Records. Single ini menjadi upaya terbaru Bedchamber setelah meluncurkan single Tired Eyes yang dilepas tahun 2022 lalu. Bedchamber juga menyatakan telah kembali bermusik bersama dengan dirilisnya lagu Riptide ini.
Tema utama dari single Riptide ini masih seputar kehidupan urban kaum pekerja di ibu kota, selaras dengan apa yang mereka ceritakan di single Tired Eyes lalu. Riptide adalah single kedua dari Bedchamber yang nantinya turut disertakan di album terbaru kuartet ini. Album tersebut memang sudah direncanakan sejak lama untuk rilis pada Juni ini.
Dalam keterangan persnya, Bedchamber mengungkapkan bahwa ada rasa janggal dengan kemajuan teknologi yang seharusnya mempermudah pekerjaan manusia, malah dimaknai banyak korporasi bahwa karyawan bisa mengerjakan lebih banyak hal dan berujung lembur lagi lembur lagi. Seperti judulnya, Riptide menjadi curahan hati mereka yang terjebak dalam arus tersebut.
Single Riptide ini lebih dulu hadir dalam format kaset pita pada gelaran Record Store Day Indonesia beberapa waktu lalu. Kaset pita untuk single ini juga memuat demo serta unreleased track milik Badchamber. Setelah itu, single ini akhirnya kembali dirilis di berbagai layanan streaming. Lo bisa dengerin dulu nih single Riptide dari Badchamber:
Selain rilisan kaset pita dan digital di platform streaming music, Bedchamber juga menghadirkan sebuah video lirik yang turut dirilis oleh kuartet ini melalui kanal YouTube mereka. Video lirik tersebut digarap langsung oleh sang vokalis, Ratta Bill.
Di album mendatangnya, Bedchamber telah menjanjikan akan menghadirkan deretan musik dengan tone yang lebih ‘raw’. Mereka juga akan membawakan komposisi yang lebih kompleks dibandingkan dengan materi terdahulu. Ratta mengatakan bahwa mereka semua selalu penasaran untuk mencoba hal-hal baru meskipun hasil akhirnya seringkali bergeser. Tapi mereka sepakat bahwa memang di situlah serunya!
Tahun lalu, Bedchamber—seperti yang telah diungkap sebelumnya—merilis single Tired Eyes. Single ini bahkan mengambil jeda waktu yang cukup panjang, dan terhitung empat tahun lamanya bagi Bedchamber untuk kembali mengeluarkan rilisan terbaru saat itu. Bersama LaMunai Records, single Tired Eyes resmi dirilis pada 11 Maret 2022 silam.
Perilisan lagu Tired Eyes tersebut menjadi sebuah penanda perjalanan terbaru dari kuartet yang beranggotakan Ratta Bill (vokal, gitar), Abi Chalabi (gitar), Smita Kirana (bass), dan Ariel Kaspar (drum) kala itu.
‘Hustle culture’ di kota-kota besar menjadi tema utama untuk single Tired Eyes ini. Bedchamber merangkum cerita mengenai budaya lembur dan hal-hal yang beririsan dengannya. Ratta Bill, sang vokalis, adalah personel yang menuangkan ceritanya di lirik dari single tersebut.
Dalam rilisan persnya tahun lalu, Ratta mengungkapkan bahwa doi waktu itu baru lulus kuliah dan mulai bekerja di sebuah agensi kreatif. Saat itu, dia hampir selalu pulang larut malam karena pekerjaannya terbilang berat. Pada saat itu pula, Ratt pun merasa masih muda dan merasa semua kerja keras yang ia lakukan akan memberikan arti di kemudian hari.
Lalu pada satu momen, akhirnya sang vokalis menyadari bahwa semua yang telah dilaluinya hanyalah omong kosong belaka. Di sela-sela waktu lembur pada suatu malam, Ratta bercerita bahwa dia mengambil waktu istirahat, merokok, dan banyak mempertanyakan rutinitasnya tersebut. Tetapi kemudian itulah yang membuatnya merasa ini semua cuma omong kosong. Pengalaman itulah yang membuat Ratta terinspirasi menciptakan lirik Tired Eyes.
Dirilisnya single Bedchamber via LaMunai Records ini juga memiliki cerita menarik. Pasalnya, dalam beberapa tahun ke belakang, unit musik asal Jakarta ini kian dikenal sebagai satu dari beberapa nama andalan dari Kolibri Rekords. Tetapi pihak LaMunai Records mengatakan bahwa band inilah yang menawarkan sendiri materinya dan materinya pun mantap.
Superfriends, lo juga bisa simak single Tired Eyes dari Bedchamber di berbagai layanan streaming.
Bedchamber dibentuk pada 2013 silam. Grup musik ini terbentuk ketika Smita, Abi, dan Ratta berpatisipasi dalam sebuah pameran seni rupa. Pertemuan itu membuat mereka memutuskan untuk membentuk sebuah band. Smita kemudian mengajak teman satu kampusnya, Ariel, untuk ikut mengisi posisi penabuh drum di band tersebut. Setelah itu mereka mulai memainkan musik bersama di studio. Mereka pun menemukan keterkaitan dari latar belakang musik mereka yang berbeda-beda.
Nama "bedchamber" mereka pilih karena selain terasa enak didengar, ketika gabungan kedua kata tersebut (kasur dan kamar) dimaknai lebih dalam, disadari bahwa kejadian-kejadian penting dalam hidup manusia banyak terjadi di dalam kamar. Terutama di atas kasur.
Menurut penafsiran Ratta, manusia dilahirkan, bersedih, bercinta, dan meninggal di atas kasur. Segala aspek kehidupan manusia yang signifikan justru banyak dialami di dalam kamar, bukan di luar kamar. Penafsiran tersebut didukung juga oleh bait-bait dari puisi yang ia temukan sendiri dalam riset singkatnya sebelum menggunakan kata bedchamber sebagai nama grup musik.
Image source: https://www.instagram.com/bedchamber/
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :