Bangkutaman Luncurkan Single Lala (Lala) Menuju Album Terbaru

Bangkutaman melepas single terbaru berjudul Lala (Lala) pada 3 Maret 2023 lalu. Single baru ini dilepas untuk menyambut album baru berjudul Dinamika yang dijadwalkan rilis April 2023 mendatang.

Lagu terdaftar sebagai trek ketujuh dalam album terbaru tersebut. Lagu ini bercerita tentang ketidakpastian yang selalu hadir dan menghantui kehidupan setiap orang. Ketidakpastian yang dimaknai dalam lagu tersebut bisa seputar kritik sosial, hingga sesuatu yang bersifat religius.

Penggarapan lagu Lala (Lala) ini berlangsung sejak Mei 2019 silam di Doors Studio. Penggarapannya berlanjut pada Desember 2019 di Palm House Studio untuk penyempurnaan. Bangkutaman mengambil konsep dari komposisi musik tahun 1970-an yang diusung Koes Plus, hingga era awal Naif. Konsep musik ini diselingi dengan bumbu psikedelia. 

Pandji Dharma selaku produser lagu didaulat untuk memainkan slide gitar, guna menambah nuansa mengawang dalam lagu ini. Superfriends, coba lo dengerin dulu nih lagu Lala (Lala) yang masih fresh dari Bangkutaman berikut ini:

Dalam siaran pers, Wahyu Acum mengatakan, “Ketidakpastian adalah hal harfiah, ia menjadi sifat dan identitas yang sangat bisa dirasakan setiap manusia. Ketidakpastian kerap ada dalam berbagai tingkatan, dari sederhana seperti memprediksi cuaca, atau tingkatan yang berat seperti akan dibawa kemana dunia ini pada akhirnya.”

Untuk materi visual, Bangkutaman juga telah menyiapkan footage pemandangan musim gugur di Jepang yang diolah menjadi video musik Lala (Lala) yang super asyik. Materi ini diinisiasi oleh Satria Ramadhan selaku tour manager Bangkutaman bersama sang vokalis Wahyu Acum saat Bangkutaman mengadakaan tur di Jepang dengan tajuk Tau Tau Tur.

“Ada waktu kosong di tengah-tengah jadwal tur, saya dan Acum berinisiatif untuk membuat videoklip dengan vibe musim gugur dikombinasikan dengan aktivitas bersepeda,” ungkap Satria Ramadhan.

Lala (Lala) merupakan single terakhir Bangkutaman sebelum perilisan album Dinamika. Kabarnya, album ini akan memuat delapan trek baru dengan tiga buah single yang akan jadi bagian dari bonus track.

Balik ke tahun 2022 kemaren nih, Superfriends, grup band asal Yogyakarta ini bertandang ke Jepang untuk memperdengarkan musiknya. Kunjungan mereka ke negeri sakura adalah rangkaian tur bertajuk TauTauTurJapan yang jadi kelanjutan spesial dari seri TauTauTur. Tur ini berjalan dari 27-30 November 2022.

Pemilihan Jepang sebagai negara tujuan Bangkutaman adalah karena keterlibatan band ini dalam gelaran Tokyo Beyond Festival. Festival itu menampilkan banyak band/musisi indie dari Asia, Australia, Eropa, dan Amerika yang dihelat selama dua hari di Shibuya, Tokyo. Selain Tokyo Beyond Festival, Bangkutaman juga akan mengisi panggung salah satu acara di Nara.

Bangkutaman nggak sendirian, mereka ditemani oleh musisi elektronik Logic Lost yang mengikuti rangkaian tur hingga 30 November 2022.

“Bermain di Jepang adalah mimpi kami sejak dulu yang akhirnya baru terwujud di tahun ini, kami merasa senang atas kesempatan ini,” ungkap vokalis/gitaris Wahyu Acum.

Tur ini bukan pertama kalinya untuk trio ini manggung di luar negeri. Sebelumnya, Bangkutaman pernah menjadi bagian dari festival musik bertajuk Rockin’ The Region (2008) dan Baybeats (2011), keduanya digelar di Esplanade Theater di Singapura. Asean Music Showcase Festival 2020 juga merupakan salah satu panggung internasional di masa pandemi yang pernah disambangi Bangkutaman.

Lewat festival ini, mereka berharap bahwa kesempatan mereka untuk lebih dikenal di pasar Asia bisa lebih besar.

Wahyu Acum pun berharap “Semoga dari sini kita bisa lebih terdengar lagi di pendengar di luar Indonesia, khususnya di Asia dan semoga kita bisa diundang lagi di festival-festival yang ada di Asia atau bahkan di benua lainnya.”

Sementara pada Oktober 2022, Bangkutaman mengunggah video musik untuk lagu Kera melalui kanal YouTube mereka. Kera sendiri merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam album perdana Bangkutaman, Love Among The Ruins, yang dilepas pada tahun 2003 silam.

dalam rilisan persnya waktu itu, Bangkutaman menerangkan, “Lagu Kera menceritakan tentang berbagai keinginan manusia yang tidak selalu terwujud karena kodratnya. Personifikasi kera dipilih karena kera adalah hewan yang memiliki beberapa kemiripan sifat dengan manusia.”

Kini selain tersedia dalam format digitalnya, Kera juga bisa lo nikmati dalam video musik hasil garapan Ichsan Hardy. Ini merupakan sebuah video musik yang menampilkan berbagai potongan-potongan gambar serta footage dari panggung-panggung Bangkutaman selama dua dekade terakhir.

Jika ditengok kembali, satu bulan sebelumnya, Bangkutaman mengunggah tiga video melalui kanal YouTube-nya, termasuk video musik She Burns the Disco garapan Allan Soebakir dan unggahan ulang video musik pertama sepanjang kiprah, Kabut.

Sementara jika ditarik lurus dalam satu benang merah, trio Wahyu Acum, Madava Nanda, dan Christo Putra tengah mengajak kembali para penggemarnya untuk ‘bernostalgia’ dengan menghadirkan memori-memori manis dari masa lalu. Sebuah rangkaian yang dimulai dari dengan hadir kembalinya album debut Love Amongs The Ruins dan EP Garage of The Soul.

Image source: https://www.instagram.com/bangkutaman_id/