Setelah merilis 1 album debut, 1 EP, 1 single, dan 3 feature (salah satunya dengan band rock legendaris St. Loco) dalam kurun waktu kurang dari setahun, RIMALDI kembali dengan rilisan solo-nya yang ke-4 bertajuk ‘Baby Don’t You Cry’, sebuah summer anthem dengan gitar yang menjulang dan vokal yang kuat namun menenangkan.
Single ini menandakan perubahan dalam sound RIMALDI, memberikan petunjuk terhadap apa yang bisa di-expect dari rilisan-rilisan RIMALDI berikutnya.
Sekali lagi mempertunjukkan kemampuannya untuk berubah genre dengan mudah, ‘Baby Don’t You Cry’ membuktikan bahwa yang membuat RIMALDI RIMALDI bukan hanya di musik yang dia buat; DNA-nya terdapat di dalam prosesnya — yang seringkali melibatkan improvisasi, perubahan last minute, dan mulai kembali dari awal. Contohnya, ‘Baby Don’t You Cry’ tadinya tidak direncanakan untuk dirilis sebagai single.
Bahkan, RIMALDI sudah menyiapkan 5 lagu lain untuk dirilis sebelum akhirnya memutuskan untuk merilis lagu ini.
“Tadinya gue mau rilis lagu lain bulan Maret, udah siapin timeline single-single sampe September. Terus manager gue bilang bikin EP, ya udah gue bikin EP. Yang harusnya 6 bulan berapa lagu jadi 1 bulan tuh 5 lagu. Dari produksi, rekaman, mixing, mastering — 5 lagu sebulan harus jadi. Abis selesai EP, gue kirimin deh ke manager gue. Iseng-iseng gue kirimin beberapa demo lama juga, salah satunya ‘Baby Don’t You Cry’, ga taunya doi suka banget! Sampe-sampe dia bilang rilis ini aja dulu, nanti EP belakangan.” ucap rimaldi.
Pesan dari lagu ini sederhana: seburuk apapun keadaan kita sekarang, pasti akan membaik. “Menurut gue ini pesan yang semua orang perlu denger pas lagi susah. Yang pasti gue kalo lagi stress perlu denger pesan ini. Gue ga mau terus-menerus cari penguatan ini dari orang lain, jadi gue bikin lagu ini.”
Sama seperti rilisan-rilisan sebelumnya, ‘Baby Don’t You Cry’ diproduksi oleh RIMALDI sendiri. Keseluruhan lagu ini dimainkan, direkam, di-mix, dan di-master oleh RIMALDI.
“Gue terbuka kok untuk kolaborasi. Gue udah sering kolaborasi dan pasti akan masih banyak kolaborasi di masa depan. Tapi yang gue suka kalo lagi kerja sendiri itu lebih fleksibel. Gue bisa bikin semua keputusan sendiri, dan ga terbatas di keputusan dalam proses pembuatan lagu. Contohnya, kadang gue udah ngerjain satu lagu berhari-hari, tapi ga dapet aja — ya udah, hapus, ulang lagi dari nol. Atau udah siap mau submit rilisan, kadang H-1 ada aja tuh yang berubah, entah di produksi lagunya, atau lagunya gue ganti rekam baru. Kalo kerja sama orang lain begitu kayaknya mereka udah spot jantung, kalo gue sih udah biasa," cerita Rimaldi.
Please choose one of our links :