Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Danau Tonle Sap

Author : Admin Adventure

Article Date : 26/12/2022

Article Category : Places & Gears

Menghabiskan waktu libur di Kamboja rasanya kurang lengkap kalau belum berkunjung danau air tawar paling besar di Asia Tenggara, yaitu Danau Tonle Sap. Meski disebut yang terbesar namun ukuran danau ini berubah-ubah tergantung musim.

Saat musim hujan dari bulan Juni sampai Oktober, kedalaman Danau Tonle Sap mencapai 14 meter dengan luas permukaan 10.000 kilometer dan diisi oleh air yang mengalir dari Mekong.

Sedangkan di musim Kemarau mulai dari bulan November sampai Mei, kedalamannya berkurang hingga mencapai dua meter dan luasnya hanya 3.000 kilometer. Pada musim ini, air mengalir dari Danau ke Mekong.

Selain air yang mengalir masuk dan keluar, Danau Tonle Sap memiliki daya tarik lain yang sayang banget kalau dilewatkan, yaitu Desa Terapung Tonle Sap.

Hal unik yang ada di Tonle Sap

Image source: instagram.com/agatylla

Yup, seperti namanya, Danau Tonle Sap menjadi rumah bagi ribuan orang yang tinggal di desa terapung. Mereka adalah imigran dari Vietnam yang sudah tinggal di Kamboja sejak empat generasi.

Untuk sampai ke desa terapung, lo harus membeli tiket perjalanan pulang pergi dengan perahu yang dibanderol dengan harga 20 dolar per orang. Kapasitas perahu yang tersedia bervariasi, tergantung ukuran dan jumlah penumpangnya.

Setelah sampai di tujuan, lo akan merasakan satu pengalaman unik yang nggak akan bisa terlupakan sampai kapanpun: hidup dan melakukan kegiatan di atas perahu. Selama empat generasi masyarakat desa terapung berkegiatan di atas perahu yang mengalir di Danau Tonle Sap ini.

Ironisnya, meski sebagian besar dari mereka lahir dan besar di Kamboja, akan tetapi nggak semua orang punya identitas resmi yang membuktikan kewarganegaraan mereka. Akibatnya, mereka nggak bisa memiliki tanah karena nggak diizinkan oleh undang-undang.

Nggak hanya itu, mereka yang bukan warga Kamboja kesulitan mendapatkan akses pendidikan atau pekerjaan yang baik. Akhirnya, satu-satunya cara buat bertahan hidup adalah bergantung pada hasil alam yang ada di Danau Tonle Sap.

Hidup di atas air

 

Image source: instagram.com/anton.zauner

Jadi selama beberapa dekade, masyarakat di desa terapung Donle Sap sudah beradaptasi dan mengembangkan cara hidup yang sesuai dengan ekosistem danau terbesar di Asia Tenggara ini.

Dengan kata lain, desa yang ada di danau ini nggak jauh berbeda dengan desa pada umumnya, hanya saja mereka hidup di atas air. Rumah-rumahnya pun terbuat dari bambu yang berlabuh di dasar danau.

Karena itu, jangan kaget kalau lo menemukan bangunan fasilitas umum seperti gereja, rumah sakit, biara, kantor polisi, restoran, bengkel perahu, toko kelontong, atau yang lainnya.

Hampir semua penduduk desa terapung mahir menggunakan perahu karena ini adalah satu-satunya mode transportasi yang ada di Tonle Sap. Selain itu, mereka juga menjadikan hal-hal yang berhubungan dengan penangkapan ikan sebagai mata pencaharian utama.

Misalnya seperti menangkap ikan, mengeringkan udang atau ikan, hingga berjualan hasil tangkapan di pasar. Dari sekian banyak desa terapung di Tonle Sap, hanya beberapa saja yang bisa dan mudah dikunjungi oleh wisatawan.

Sayang sekali, beberapa destinasi wisata populer di desa terapung dikelola oleh perusahaan yang menipu dan mengorbankan pengunjung serta penduduk desa. Akibatnya, masyarakat desa nggak bisa mendapatkan keuntungan dari sektor pariwisatanya.

Nggak hanya itu, beberapa wisatawan mengaku terpaksa harus membeli barang yang harganya sangat mahal untuk disumbangkan ke anak-anak desa. Mirisnya lagi, anak-anak desa nggak pernah menerima barang yang disumbangkan oleh wisatawan.

Dengan kata lain, lo harus lebih hati-hati saat akan membeli barang atau membantu masyarakat desa. Kalau perlu, lo bisa memberikan bantuannya secara langsung.

 

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Beginner #Solo Travelling #Urban Places #Urban Action

Source:https://blora.pikiran-rakyat.com/international/pr-2095804263/mengenal-desa-terapung-di-danau-tonle-sap-penduduknya-tidak-pernah-melihat-daratan

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Places & Gears

KEPULAUAN PADAIDO RAJA AMPAT VOL 2NYA PAPUA!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

KURSI LIPAT SI PRAKTIS BUAT MENIKMATI CAMPING

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

Bingung Pilih Ukuran Tas Carrier? Ini Penjelasannya

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

TRACKING POLE PUNYA BANYAK MANFAAT, CEK ARTIKEL INI!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

MITOS DI TELAGA SARANGAN YANG ADA DI LERENG GUNUNG LAWU

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

REKOMENDASI KOMPOR PORTABLE UNTUK OUTDOOR ACTIVITY

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

Biak Numfor Surga Tersembunyi di Timur Indonesia

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

JALUR EKSTRIM ILI BOLENG LARANTUKA FLORES!

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

Bukit Pendakian Pemanasan Sebelum Menggunung

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Places & Gears

rappling tools basic untuk MAPALA

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /