Papua dikenal sebagai habitat berbagai burung yang unik nan cantik. Salah satunya cenderwasih. Burung ini punya tubuh berwarna cokelat, kepala dan sayap berwarna kuning, serta ekor panjang berwarna putih. Cenderawasih dewasa bisa tumbuh dengan panjang sampai 110 cm dan berat 430 gram.
Kalau lo pengin lihat kecantikan burung cendrawasih, destinasi yang satu ini wajib banget lo kunjungi, Bro. Namanya Desa Wisata Kwau. Tempat wisata yang ada di Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Papua Barat ini merupakan Juara 2 Kategori Desa Wisata Berkembang di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, lho. Selain itu, Desa Wisata Kwau juga berhasil meraih rekor MURI sebagai desa wisata pertama yang memiliki habitat burung penari.
Sebagai habitat burung penari, aktivitas yang ditawarin sama Desa Wisata Kwau yaitu birdwatching atau pengamatan burung. Nggak cuma wisatawan lokal, destinasi ini juga sering dikunjungi sama wisatawan asing, lho. Emang seseru apa sih aktivitas birdwatching di Desa Wisata Kwau? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, Superfriends.
Keseruan Birdwatching di Desa Wisata Kwau
Lokasi Desa Wisata Kwau berada sekitar dua jam perjalanan dari pusat kota Manokwari. Sebagian besar jalanannya udah beraspal. Namun, sesampainya di Distrik Warmare, lo bakal ngelewatin jalan yang masih berupa tanah dan batuan, serta tanpa penerangan. Jadi, lo harus pelan-pelan bawa mobilnya pas ngelewatin jalanan tersebut.
Lokasi birdwatching di Desa Wisata Kwau berada di dalam hutan adat yang termasuk dalam wilayah Pegunungan Arfak. Lokasi ini berada di ketinggian sekitar 1.000 – 2.000 mdpl. Dari guest house, lo harus jalan sekitar 30 menit buat sampai ke lokasi birdwatching. Namun, kalau lo pengin lihat jenis burung yang lebih banyak, lo bisa jalan sampai 1 jam. Waktu yang disaranin buat birdwatching yaitu pukul 05.30 sampai 08.00.
Ada berbagai jenis burung yang bisa lo nikmati keindahannya, di antaranya Parotia Arfak, Cenderawasih Belah Rotan (Cicinnurus magnificus), Black Sicklebill atau paruh sabit kurikuri (Epimachus fatusosus), dan burung Vogelkop Bowerbird atau namdur polos (Amblyornis inornatus).
Sesampainya di titik pengamatan, lo bisa masuk ke sebuah bilik kecil yang terbuat dari seng dengan lebar sekitar 1 meter dan panjang 2,5 meter. Ada empat lubang kecil buat ngelihat aktivitas burung di luar bilik. Selama berada di dalam bilik, dilarang berbicara atau menimbulkan suara biar burung nggak takut buat mendekat. Lo diperbolehkan buat mengabadikan momen pengamatannya tersebut dalam bentuk foto atau video, tapi nggak boleh pakai flash, ya.
Itu tadi sedikit banyak ulasan tentang Desa Wisata Kwau. Tertarik main ke destinasi tersebut dan ketemu sama cenderawasih secara langsung, Superfriends? (arpd)
ARTICLE TERKINI
Article Category : Places & Gears
Article Date : 01/10/2023
Source:Jadesta Kemenparekraf, Kompas
9 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Alriz .
04/03/2025 at 22:24 PM
WARNO WARNO
03/04/2025 at 12:10 PM
Yohanes Hariono
12/04/2025 at 08:24 AM
ERRI HARI WULANDARI
03/06/2025 at 15:56 PM
Ricko Pratama Putra
05/06/2025 at 17:47 PM
EDY WAHYONO
13/06/2025 at 13:08 PM
Charlie Hutabarat
31/07/2025 at 19:37 PM
Agus Samanto
20/08/2025 at 19:24 PM
Sofi .
04/12/2025 at 04:22 AM