KEUNIKAN GUNUNG DI BALI SAMPAI RUTENYA!

Sama seperti pulau lainnya, Bali punya beberapa gunung yang bisa didaki. Dua yang paling populer yaitu Gunung Agung dan Gunung Batur. Ada pula gunung yang termasuk hidden gem karena lokasinya yang berada di antara gunung-gunung lainnya. Gunung Sanghyang namanya.

Gunung Sanghyang atau yang dikenal dengan nama Gunung Sengjang atau Gunung Sengayang merupakan salah satu gunung berapi kerucut yang udah nggak aktif. Gunung setinggi 2.087 ini berada di Senganen, Kecamatan Panebel, Kabupaten Tabanan. Gunung Sanghyang diapit oleh tiga gunung, yaitu Gunung Batukara, Gunung Lesung, dan Gunung Pohen. Itulah sebabnya gunung ini lokasinya tersembunyi dan masih jarang dikunjungi pendaki.

Pengin tau lebih banyak tentang Gunung Sanghyang? Simak selengkapnya di sini, Superfriends.

Jalur Pendakian Gunung Sanghyang

Jalur utama pendakian di Gunug Sanghyang ada di kawasan Bedugul. Lo bisa lewat Bukit Wanagiri dan masuk jalan Desa Tamblingan. Selain itu, lo juga bisa Desa Gesing, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Jalur tersebut biasanya sering jadi spot main motor cross. Lo bisa ajak pemandu dari warga desa setempat untuk menemani perjalanan sampai ke puncak.

Gunung Sanghyang punya tiga puncak dengan level ketinggian yang berbeda, yaitu puncak Utara setinggi 2.074 mdpl, puncak Sejati setinggi 2.084 mdpl, dan puncak Selatan setinggi 2.043 mdp. Karena nggak terlalu tinggi, nggak butuh waktu lama buat sampai ke puncak. Paling cepat sekitar 3 jam pendakian. Namun, jalur pendakian yang masih berupa hutan alami membuat medannya cukup ekstrem. Kalau lo masih pendaki pemula, nggak ada salahnya buat menaikkan level skill pendakian lo di Gunung Sanghyang karena jalurnya nggak terlalu panjang.

Keunikan Gunung Sanghyang

Gunung Sanghyang merupakan gunung tertinggi keenam di Bali. Lokasinya berada di perbatasan Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan. Selain itu, karena diapit oleh tiga gunung, pemandangan di puncaknya bakal bikin lo takjub.

Saat mendaki Gunung Sanghyang, lo bakal melewati sebuah pura kecil yang sering jadi tembpat sembahyang warga setempat. Bahkan, nggak jarang pendaki yang beragama Hindu menyempatkan waktu buat sembahyang di pura tersebut saat mendaki di Gunung Sanghyang.