Berkunjung ke Bosscha, Observatorium Modern Pertama di Asia Tenggara

Anak 90an pasti hafal dong sama adegan Sadam dan Sherina waktu lagi kabur dari kejaran para penculik dan sembunyi di sebuah observatorium? Scene ini sangat membekas di ingatan, dan bikin setiap anak di masa itu ingin main ke tempat peneropongan bintang. Namanya Observatorium Bosscha, tempat penelitian benda-benda langit yang ada di Lembang, Bandung, Main kesana yuk, Superfriends!

Berdiri Sejak Zaman Belanda

Image source: 

Sebelum menjadi bagian dari Institut Teknologi Bandung, ternyata observatorium ini lebih dulu menjadi bagian dari Belanda, karena dibangun oleh Perhimpunan Pengamat Bintang Hindia Belanda pada tahun 1923, dengan tujuan untuk memajukan ilmu astronomi di Hindia Belanda kala itu. Nama Bosscha sendiri dicatut dari nama seorang tuan tanah perkebunan teh di Malabar, yang bersedia mendanai projek pembangunan observatorium ini, yakni Karel Albert Rudolf Bosscha.

Sejak tahun 1951 hingga kini, Observatorium Bosscha berada di bawah Fakultas Ilmu Matematika dan IPA ITB, dan menjadi wadah belajar serta pengembangan ilmu astronomi di Indonesia. Selain itu, observatorium ini ternyata merupakan observatorium astronomi terbesar dan tertua di Indonesia, serta observatorium modern pertama di Asia Tenggara loh, Superfriends! Makanya, melalui observatorium ini, diharapkan Indonesia memberikan banyak kontribusi untuk pengembangan ilmu astrofisika dalam topik bintang, tata surya, dan galaksi. Keren banget ya!

Belum Dibuka Pasca Pandemi

Image source: 

Berada di Jl. Peneropongan Bintang No.45, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Observatorium Bosscha kini telah menjadi objek vital nasional yang sangat dilindungi keberadaannya. Bangunan berupa kubah warna putih dan dikelilingi rerumputan hijau dengan suasana yang sejuk, membuat siapapun yang berkunjung ke sini akan menjadi betah dan ingin berlama-lama belajar dan mengeksplor tempat ini. Ada 10 teleskop aktif yang digunakan sebagai alat meneliti benda langit, dan salah satu yang terkenal adalah Teleskop Zeiss, yang akan menyambut lo ketika baru masuk ke Observatorium Bosscha.

Demi memenuhi keinginan masyarakat untuk bisa belajar dan mengenal lebih jauh tentang astronomi, Observatorium Bosscha pun membuka kunjungan bagi siapapun yang mau datang ke sini. Tapi semenjak pandemi hingga kini, Observatorium Bosscha belum lagi buka dan menerima kunjungan, baik dari golongan kelompok, maupun individu. Padahal sebelum adanya pembatasan, siapapun bisa loh main ke sini, Superfriends! Dengan tarif tiket masuk yang relatif murah, lo bisa berkunjung di siang hari maupun malam hari, untuk mengamati benda langit seperti matahari, bulan, bintang dan planet, serta melihat dan belajar langsung bagaimana cara teleskop-teleskop di sana bekerja. 

Semoga keadaan lekas membaik dan Observatorium Bosscha lekas bisa dibuka lagi, supaya kita bisa belajar dan mengeksplor segala hal tentang astronomi di tempat legendaris ini, ya gak Superfriends!