Selain susur gua, single rope technique juga biasa digunakan dalam berbagai kegiatan yang menggunakan satu tali. Misalnya seperti memanjat, kegiatan seperti prusiking, rappelling, jumaring, ataupun flying fox masuk dalam kategori SRT.
Ada banyak sistem yang digunakan dalam SRT, namun yang paling populer di Indonesia adalah Frog Rig System. Selain itu ada 6 sistem Single Rope Technique lainya yang digunakan di berbagai negara.
Nah, buat Superfriends yang belum mengetahui tentang teknik ini, ketahui penjelasannya terlebih dahulu. Setelah itu, pahami alat-alat yang mendukung teknik ini lewat ulasan di bawah.
1. Tali Karmantel
Image source: elements.envato.com/Maciejbledowski
Fungsi utamanya dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh. Panjang tali dalam pendakian dianjurkan sekitar 50 meter, yang memungkinkan leader dan belayer masih dapat berkomunikasi.
Umumnya diameter tali yang dipakai adalah 10-11 mm, tapi sekarang ada yang berkekuatan sama, yang berdiameter 9.8 mm. Ada dua macam tali pendakian yaitu :
-
Static Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 2-5 persen dari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau. Tali static digunakan untuk rappelling.
-
Dynamic Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 5-15 persen dari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya lentur dan fleksibel. Biasanya berwarna mencolok (merah, jingga, ungu).
2. Carabiner
Image source: elements.envato.com/YuriArcursPeopleimages
Berfungsi seperti peniti, Carabiner memiliki bentuk oval atau huruf D. Lalu, ada dua jenis carabiner yang perlu kamu ketahui, yakni:
-
Carabiner Screw Gate (menggunakan kunci pengaman).
-
Carabiner Non Screw Gate (tanpa kunci pengaman)
3. Sling
Image source: shutterstock.com/MAXSHOT_PL
Sling berfungsi sebagai penghubung, yang biasanya terbuat dari tabular webbing. Selain jadi penghubung sling juga punya beberapa fungsi, di antaranya:
-
Membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing.
-
Mengurangi gaya gesek / memperpanjang point
-
Mengurangi gerakan (yang menambah beban) pada chock atau piton yang terpasang.
4. Descender dan Ascender
Jika lo pernah melihat alat pendakian yang berbentuk angka delapan, itu adalah Descender. Membantu menahan gesekan, descender juga bisa sangat membantu untuk pengereman.
Sementara, ada ascender dengan bentuknya semacam catut yang dapat menggigit apabila diberi beban dan membuka bila dinaikan. Fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk naik pada tali.
5. Harness / Tali Tubuh
Harness juga biasa disebut tali tubuh. Ini adalah alat pengaman yang digunakan untuk mengikat badan. Ada beberapa jenis harness, ada yang dibuat webbing atau tali, dan ada juga yang sudah langsung dirakit oleh pabrik. Menariknya, terdapat dua jenis harness yang paling lekat dengan olahraga caving, yakni:
-
Seat Harness, menahan berat badan di pinggang dan paha.
-
Body Harness, menahan berat badan di dada, pinggang, punggung, dan paha.
Source:https://blog.eigeradventure.com/pengetahuan-dasar-single-rope-technique-pelajari-yuk/
Please choose one of our links :