Sebagai ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya terkenal dengan kotanya yang dibelah oleh sungai besar bernama Sungai Kahayan. Selain itu, masih banyak area hutan belantara dan kawasan alam yang asri.
Penduduk Palangkaraya didominasi suku Dayak. Keberadaan mereka bisa dilihat dari ragam kuliner Palangkaraya yang unik. Ada keripik dari tumbuhan hutan hingga makanan berbahan ekstrem. Penasaran? Simak selengkapnya berikut ini, Superfriends.
Bangamat
Kata ‘bangamat’ berasa dari bahasa Dayak Ngaju yang berarti ‘kelelawar’. Yup, lo nggak salah, Superfriends. Makanan yang satu ini menggunakan daging kelelawar sebagai bahan utamanya. Kelelawar mulanya dibersihkan dulu dari kuku, bulu, dan bagian dalam perutnya.
Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk memasak Bangamat. Masyarakat Dayak Ngaju biasanya mengolah bangmata dengamm bumbu yang lebih banyak agar rasanya lebih kuat. Sementara masyarakat Dayak Ma’anyan biasanya menambahkan seerai dan daun pekauk untuk memberikan rasa asam. Ada juga yang mengolah bangamat sebagai isian sayur jantung pisang atau sulur keladi.
Keripik Kalakai
Kalakai merupakan tanaman yang biasa ditemukan di hutan tropis Kalimantan. Suku Dayak biasanya memanfaatkan daunnya untuk bahan makanan. Salah satunya dijadikan keripik. Daun kalakai dicelupkan di adonan tepung yang udah dibumbui, lalu digoreng sampai cokelat keemasan. Daun kalakai punya rasa gurih yang khas, jadi bumbunya pun nggak perlu berlebihan.
Selain nikmati, daun kalakai juga kaya manfaat, lho. Daun ini bisa mengobati diare, anemia, hingga bisa bermanfaat untuk kesehatan kulit.
Wadi
Wadi merupakan makanan fermentasi ikan khas suku Dayak, terutama Dayak Ma’anyan dan Dayak Ngaju. Jenis ikan yang biasa digunakan yaitu ikan patin, gabus, gurami, dan ikan lain yang punya kandungan lemak dan daging lebih banyak. Ikan tersebut dicuci, dipotong seukuran telapak tangan, dan digarami. Setelah didiamkan semalam, ikan dicuci lagi dan direndam pakai larutan gula aren dan ditiriskan. Ikan selanjutnya ditaburi potongan bawang putih dan disimpan di dalam wadah kedap air dan udara serta ditaburi beras yang sebelumnya udah diolah. secara khusus.
Selain pakai ikan, wadi juga bisa menggunakan daging babi dan kelelawar. Wadi biasanya dibuat sebagai cadangan makanan dan menjaga kualitas daging biar nggak cepat busuk. Saat mau dikonsumsi, wadi bisa langsung disantap atau digoreng dulu.
Juhu Umbut Rotan
Sesuai namanya, kuliner yang satu ini menggunakan rotan yang masih muda sebagai bahan utamanya. Rotan muda yang udah dibersihkan dari duri-durinya kemudian dimasak bersama rempah-rempah dan santan. Sekilas, makanan ini mirip sayur nangka dan gulai nangka karena menggunakan kuah santan.
Konon katanya, juhu umbut rotan merupakan kuliner warisan leluhur suku Dayang, lho. Pada zaman dulu, orang-orang Dayang berburu rotan muda di hutan untuk dijadikan sebagai bahan makanan. Kini, udah banyak pedagang yang menjual rotan muda di pasar.
Hintalu Karuang
Selain makanan utama, Palangkaraya juga punya dessert yang unik. Salah satunya hintalu karuang yang menampilannya mirip bubur biji salak atau candil. Kata ‘hintalu’ berarti ‘telur’, sedangkan ‘karuang’ berarti kelelawar. Dinamakan demikian karena bentuknya mirip telur kelelawar.
Hidangan ini terbuat dari tepung ketan dan tepung beras yang dibentuk bulat-bulat, lalu direbus sampai matang. Setelah itu, bola-bola tersebut disiram kuah cokelat yang terbuat dari santan dan gula merah.
Itu tadi beberapa kuliner khas Palangkaraya yang unik. Tertarik coba yang mana nih, Superfriends? (arpd)
ARTICLE TERKINI
Source:Go Travelly
Please choose one of our links :