Buat lo yang terjun ke dunia bisnis, pasti nggak asing lagi dengan istilah omset atau omzet. Biasanya para pebisnis menggunakan omzet ini untuk menjadi ukuran kesuksesan dari bisnis yang dijalankannya.,
Meski demikian, seringkali masih ada pebisnis yang keliru memahami pengertian omzet dan cara menghitungnya, terutama para pemula. Padahal perhitungan yang benar akan membuat pencatatan keuangan menjadi lebih jelas dan rapi.
Nah, biar lo nggak keliru, yuk simak penjelasan tentang pengertian omzet dan juga cara untuk menghitungnya di bawah ini.
Pengertian omzet
Image source: elements.envato.com/iLixe48
Sederhananya, omzet merupakan seluruh pendapatan yang lo dapatkan dari penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu. Periode ini bisa harian, mingguan, bulanan, dan juga tahunan.
Perlu lo ingat, jumlah pendapatan ini belum dikurangi dengan pembayaran yang lo keluarkan, seperti untuk sewa gedung, gaji karyawan, biaya operasional, listrik, biaya pemasaran, hingga kebersihan. Itulah mengapa, omzet seringkali disebut dengan istilah pendapatan kotor.
Kebanyakan pebisnis terus berusaha meningkatkan omzet karena mereka percaya bahwa semakin besar omzet yang didapatkan maka semakin besar keuntungan bersihnya. Faktanya, nggak selalu seperti itu.
Lo bisa saja mendapatkan omzet yang besar tapi mengalami kerugian karena uang yang keluar lebih banyak dari pada uang yang masuk. Dengan kata lain, omzet nggak selalu bisa digunakan sebagai tolok ukur kesuksesan bisnis yang lo jalankan.
Rumus cara menghitung omzet
Image source: elements.envato.com/AmnajKhetsamtip
Karena omzet masih berupa pendapatan kotor yang belum dikurangi dengan biaya-biaya yang harus lo keluarkan, maka omzet harus dihitung agar lo bisa mengetahui berapa keuntungan bersih yang lo dapatkan.
Cara menghitung omzet cukup mudah, kok. Lo hanya perlu menghitung jumlah produk atau jasa yang terjual dikali dengan harga jualnya. Jadi rumus singkatnya adalah: Jumlah produk x harga jual = omzet
Contohnya bisnis yang lo jalankan menjual produk kerupuk mentah. Dalam satu bulan, lo mampu menjual sebanyak 100 kg kerupuk dengan harga per kilo nya adalah Rp30.000. Berarti, cara menghitung omset penjualan yang lo dapatkan dalam satu bulan itu adalah:
Jumlah produk x harga jual
= 100 x 30.000
= Rp3.000.000
Jadi omzet penjualan yang lo dapatkan selama satu bulan tersebut adalah Rp3.000.000. Rumus ini sudah digunakan oleh banyak pebisnis untuk menghitung omzet yang mereka dapatkan setiap bulannya.
Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, omzet bisa juga dihitung dalam periode tahunan. Untuk yang satu ini, lo bisa menggunakan rumus penghitungan omzet:
Jumlah produk x harga jual x 12 bulan. Contohnya, omzet per bulan yang lo dapatkan sebelumnya adalah Rp3.000.000, untuk mengetahui omzet per tahun nya, tinggal dikali 12, maka jumlah omzet yang lo peroleh dalam satu tahun adalah Rp36.000.000.
Selain menghitung omzet dari setiap periode tertentu, banyak pebisnis melakukan perhitungan persentase omzet untuk mengetahui perbandingan pendapatan kotor antara satu periode dengan periode lainnya.
Rumus cara menghitung persentase omset yang umum digunakan adalah: persentase = (akhir - awal)/awal x 100%
Contohnya, toko kerupuk yang lo miliki berhasil menjual 100 kg kerupuk di bulan Januari 2023. Lalu di bulan Februari 2023, jumlah penjualan kerupuk naik sampai 200 kg. Untuk mengetahui berapa persen perbedaan omzet bulan Januari dan Februari lo bisa menghitungnya dengan rumus diatas, yaitu:
Persentase = (akhir - awal) / awal x 100%
=(200 - 100) / 100 x 100%
= 100 / 100 x 100%
= 1 x 100%
= 100%
Jadi perbedaan pendapatan kotor yang lo dapatkan pada bulan Januari dan bulan Februari adalah 100%.
ARTICLE TERKINI
Source:https://majoo.id/solusi/detail/omset-adalah
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :