Semua orang pasti tau kalau anjing tuh salah satu hewan peliharaan favorit manusia. Hewan yang satu ini dikenal setia dan friendly dibanding hewan yang lain. Nggak cuma itu, anjing juga bisa dimanfaatin buat hal lain, kayak buat keamanan dan pelacakan.
Nah, anjing yang satu ini bukan sembarang anjing, Bro. Mereka tinggal di dalam belantara hutan dan disebut-sebut sebagai anjing hutan khas Indonesia. Tampilannya hampir mirip seperti rubah, tapi ukurannya lebih kecil. Pengin tau lebih banyak soal anjing ini, Superfriends? Simak selengkapnya berikut ini, yok!
Ajag, Anjing Hutan yang Tinggal di Belantara Sumatera dan Jawa
Adalah ajag, anjing hutan asli Indonesia yang tinggal di belantara Sumatera dan Jawa. Ada dua jenis spesies yang tersebar di Indonesia, yaitu Cuon alpinus javanicus dan cuon alpinus sumatrensis. Di Jawa, ajag sering disebut dengan nama asu kikik karena punya lolongan yang keras, tapi ada dengkingan khas seperti bunyi kik-kik-kik.
Selain di Indonesia, ajag juga tersebar di beberapa kawasan lain di Asia, mulai dari Bangladesh, Mongolia, Myanmar, Nepal, Tajikista, Thailand, dan Vietnam. Hewan ini biasa membuat sarang di gua-gua dan liang tanah. Mereka biasa hidup berkelompok dari 5 sampai 30 ekor. Namun, pada kondisi tertentu, ajag juga bisa bertahan hidup secara mandiri. Hebat, ya!
Panjang tubuh ajag sekitar 90 cm dengan tingi sekitar 50 cm dan ekor sepanjang 40 – 45 cm. Berat badannnya sekitar 12 – 29 cm. Ajag punya warna bulu yang unik, yaitu cokelat kemerahan dengan semburat putih di bagian leher dan kehitaman di bagian ekor. Ajag betina bisa melahirkan dua kali dalam satu tahun
Ajag merupakan hewan karnivora yang sering memburu hewan-hewan di habitatnya. Mereka nggak pandang bulu soal ukuran mangsanya, Bro. Hewan sebesar babi hutan, kijang, rusa, banteng, dan kerbau pun bisa dilahapnya. Selain itu, ajag juga suka memburu hewan-hewan kecil, kayak tikus, kelinci, dan kancil.
Di Jawa, lo bisa menemui ajag di Taman Nasional Alas Purwo (Jawa Timur), Taman Nasional Baluran (Jawa Timur), Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (Jawa Barat), Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Jawa Barat), dan Taman Nasional Ujung Kulon (Banten). Sementara di Sumatera, lo bisa ngelihat ajag di Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh dan Sumatera Utara), dan Taman Nasional Kerinci Seblat (Sumatera Barat).
Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), populasi ajag di habitat alami di seluruh dunia diperkirakan nggak lebih dari 2.200 ekor dan diprediksi bakal terus menurun. Salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat awam menganggap kalau ajag itu hewan pengganggu, sehingga hewan tersebut diburu dan dibunuh. Selain itu, kerusakan habitat juga jadi faktor menurunnya populasi ajag.
Nah, karena statusnya yang terancam punah, ajag pun termasuk dalam hewan dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
Kalau lo pengin anak cucu lo nanti tetep bisa liat ajag, yok mulai sekarang jaga alam bareng-bareng, Superfriends! (arpd)
ARTICLE TERKINI
Source:Mongabay, kumparan
Please choose one of our links :