Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Silampukau

Bulan Mei lalu, lewat website resminya, Orkes Silampukau mengumumkan bahwa penerbitan episode Stambul Arkipelagia berikutnya gak akan membutuhkan penantian lama. Wara-wara itu dilontarkan saat volume pertama dari album kedua mereka, Stambul Arkipelagia, resmi mengudara. Janji itu mereka bayar lunas pada 5 November lalu.

Stambul Arkipelagia Vol. 2 berisi lima repertoar, dengan durasi putar lebih kurang 20 menit. Pada EP terbaru ini Orkes Silampukau mengundang Rio Sidik, seorang maestro terompet Indonesia, untuk berkolaborasi di trek pembuka album: Blues Bunga Api (Dan Maut Kian Benderang). EP terbaru ini juga diperkuat oleh dua virtuoso instrumen gesek: violinist Dika Chasmala kembali bergabung untuk memperkuat narasi musikal pada “Sentrapolis” (trek 3), dan cellist Billy Aryo pada trek 5 dengan judul “Masuk Angin”.

Di Stambul Arkipelagia, Orkes Silampukau menawarkan sebuah kisah tentang sebuah negara-bangsa bernama Arkipelagia, sebuah fiksi tentang sebuah negeri maritim penuh marabahaya yang terletak di sekitar lingkar tropis. Negara Arkipelagia adalah perwujudan distopia terburuk dari peradaban manusia. Ia adalah negeri yang senantiasa terapung di masalalu dan masadepan yang jauh secara bersamaan; sebuah negeri yang senantiasa berada di ambang kenyataan dan khayalan.

“Pendeknya, Arkipelagia ini adalah negeri amit-amit. Epos yang kami tulis dengan satu harapan besar: agar tragedi hanya terjadi di ranah fiksi semata, gak perlu jadi kenyataan hidup kita sehari-hari,” kata Kharis Junandharu, anggota Orkes Silampukau. 

“Besar harapan kami agar karya ini dapat dinikmati sedalam-dalamnya sebagai sebuah kisah fiksi. Sebuah pakansi singkat kala kenyataan demikian mengimpit, dan hari-hari terasa kian muskil, kian sulit,” tulis Orkes Silampukau di laman website mereka.

Di Stambul Arkipelagia: Vol. 2, Orkes Silampukau menawarkan eksperimen musik folk yang menjahit pusparagam musik folk dari pusparagam tradisi; timur dan barat, stilistika lampau dan kiwari, menjadi sebuah Fusion Folk yang menjadi landasan musikal negara fiktif ini. 

“Arkipelagia bagi kami, pertama-tama dan terutama, terlepas dari elemen-elemen lainnya, selalu merupakan platform eksperimental musik untuk bersenang-senang. Perpaduan celtic folk dan dangdut di EP volume 1, atau disko-manouche, dan punk dengan skala Phrygian di volume 2, dan juga episode soundscape untuk unsung hero, rasanya hampir mustahil dilakukan jika tidak dilandasi suatu justifikasi fiksional,” ujar Kharis Junandharu. “Jika worldbuilding yang diperlukan untuk memungkinkan eksperimentasi itu ternyata harus sebesar negara, maka biarlah demikian,” lanjutnya.

“Mudah-mudahan eksperimen kami ini masih selaras dengan spirit fusi budaya dan genre trans-etnik yang, rasanya, merupakan ciri khas Komedi Stambul, yang lahir di Surabaya, kurang-lebih seabad yang lalu,” pungkas Kharis Junandharu.

Orkes Silampukau kembali mempercayakan gambar sampul Stambul Arkipelagia: Vol. 2 kepada Redi Murti, seorang seniman visual asal Surabaya, yang karyanya telah turut menemani perjalanan musikal dari Orkes Silampukau sejak album Dosa, Kota, dan Kenangan. Stambul Arkipelagia: Vol. 2 diproduseri oleh Tommy Respati, dan diproduksi oleh Moso’ Iki Records & Stoopa Music. Proses mastering album ini dikerjakan oleh Barry Junius di Studio Prapen.

Stambul Arkipelagia: Vol. 2 telah resmi mengudara dan dapat dinikmati lewat pusparagam digital streaming platforms mulai 5 November 2025 kemarin.

 

ARTICLE TERKINI

Tags:

#silampukau #album baru

Article Category : News

Article Date : 14/11/2025

Supermusic
Admin Music
Supermusic
Admin Music
Penulis artikel dan penggila musik rock/metal yang setiap hari ngulik rilisan baru, liputan gig, dan cerita di balik panggung band legendaris. Gue percaya musik keras itu bukan cuma suara, tapi energi dan gaya hidup. Konten gue disajikan dengan detail dan semangat yang sama garangnya sama musik yang gue bahas. Superfriends yang hidupnya nggak bisa lepas dari riff gitar dan gebukan drum pasti betah nongkrong di sini. Tiap artikel gue bikin biar lo ngerasa kayak lagi ada di depan panggung.

6 Comments

Comment
Garindratama Harashta

Garindratama Harashta

15/11/2025 at 09:46 AM

kereen bgt ini
Charlie Hutabarat

Charlie Hutabarat

16/11/2025 at 08:11 AM

Like
pujanadi

pujanadi

17/11/2025 at 08:40 AM

Besar harapan kami agar karya ini dapat dinikmati sedalam-dalamnya sebagai sebuah kisah fiksi
RAJIN SILALAHI

RAJIN SILALAHI

18/11/2025 at 06:54 AM

Nice
Budi Nurcahyo

Budi Nurcahyo

18/11/2025 at 10:24 AM

Stambul Arkipelagia: Vol. 2, Fragmen-Fragmen Lanjutan dari Sebuah Distopia
Muhammad hanif

Muhammad hanif

03/12/2025 at 16:55 PM

gg
Other Related Article
image article
News

Lirik, Chord, dan Makna Lagu Boulevard of Broken Dreams – Green Day

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Kolaborasi Segar Worst Game dan Yulamlam (Closehead) Lewat Single “Bertahan”

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Lirik, Chord, dan Makna Lagu Do I Wanna Know – Arctic Monkeys

Read to Get 5 Points
image arrow
image article
News

Bad Omens Melaju dengan Single Baru yang Mendalam, “Left For Good”

Read to Get 5 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive