Mengenal Bushcraft, Aktivitas Outdoor yang Beda dengan Survival

Bushcraft sampai saat ini masih belum diketahui oleh banyak masyarakat Indonesia, meskipun sebagian eksistensinya sudah muncul di dunia maya melalui grup Facebook serta Instagram. Oleh sebab itu, nggak heran kalau banyak yang menganggap bushcraft sama dengan survival. Padahal keduanya punya perbedaan yang cukup mencolok.

Bushcraft maupun survival memang sama-sama berhubungan dengan bertahan hidup di alam liar. Namun ada satu perbedaan yang nggak bisa diabaikan, yaitu penggunaan teknologi untuk bertahan hidup.

Dalam survival, lo bisa menggunakan alat-alat primitif atau modern untuk tetap bertahan hidup. Tapi dalam bushcraft, lo perlu memiliki keahlian khusus dan mendasar untuk bertahan hidup dengan alat dan pengetahuan yang “primitif”.

Artinya, lo harus tahu bagaimana cara mencari air dan makanan, membuat tempat berlindung, membuat api, ilmu navigasi, cara membuat perkakas, sampai cara menemukan tanaman obat tanpa bantuan alat modern.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas hal-hal penting dalam bushcraft yang harus lo ketahui. Tujuannya agar lo jadi semakin tahu dan tertarik untuk mencoba bushcraft saat liburan nanti.

Pengertian Bushcraft

Image source: shutterstock.com/James Aloysius Mahan V

Dalam bahasa Indonesia masih belum ditemukan padanan kata yang tepat untuk bushcraft. Namun jika diterjemahkan secara bebas, bushcraft adalah kegiatan menjelajah atau berpetualang di alam bebas dengan peralatan yang digunakan oleh masyarakat primitif. Contohnya seperti berburu menggunakan panah/jebakan, membuat tempat berlindung dari daun dan pohon, atau yang lainnya.

Selain itu, ada juga pengertian lainnya seperti “menjelajahi alam liar dengan memanfaatkan keahlian serta kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang ada di alam bebas.” Nah, menariknya bushcraft bisa dibilang mengadopsi langsung kata “bosch” dari bahasa Belanda yang berarti hutan atau hutan belantara.

Misalnya di Afrika Selatan, ada kata “bushman” yang diambil dari bahasa Belanda “boshjesman”. Kata ini sering digunakan oleh para penjajah Belanda untuk menunjukan penduduk asli Afrika Selatan yang hidup di semak-semak.

Di Amerika Utara juga ada kata “bushwacker” yang mirip dengan kata “bosch-wachter” dari bahasa Belanda yang berarti penjaga hutan.

Dari penjelasan ini, bisa disimpulkan bahwa istilah bushcraft memang erat dengan perilaku masyarakat primitif yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat modern. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai teknik atau cara bertahan hidup di alam liar yang berdasar pada kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Berikut ini beberapa teknik yang masih digunakan oleh manusia modern saat ini:

1. Firecraft atau cara membuat api dengan teknik fireflow, bow drill, steel flint

2. Pertahanan diri menggunakan tombak atau ketapel

3. Jaring untuk membawa barang-barang

4. Perlengkapan memasak di atas perapian

5. Shelter atau tempat berlindung sementara

6. Dan alat serbaguna lainnya.

Peralatan Bushcraft

Image source: shutterstock.com/Fercast

Seperti yang sudah disebutkan di awal, peralatan untuk bushcraft itu berbeda dengan peralatan untuk survival. Nah, berikut ini beberapa daftarnya:

1. Kapak untuk memotong atau membelah kayu dan ranting-ranting

2. Pisau bushcraft untuk memotong, menseset, dan lainnya

3. Sekop untuk menggali tanah

4. Tas untuk membawa barang-barang pribadi

5. Alat masak

6. Tali serbaguna

Keterampilan dasar dalam Bushcraft

Image sourcee: shutterstock.com/Sergey Tinyakov

Pada dasarnya bushcraft adalah kemampuan untuk bertahan hidup di alam liar menggunakan peralatan alami. Itu artinya, seorang bushcrafter pasti mempunyai pengetahuan serta keterampilan dasar bertahan hidup di alam liar. Misalnya seperti: 

1. Teknik mencari air yang dapat diminum

2. Teknik untuk membuat api

3. Teknik untuk membuat shelter

4. Teknik untuk mendapatkan makanan

5. Teknik berburu

6. Teknik untuk mengolah kayu

7. Pengetahuan tentang hewan dan tumbuhan

8. Teknik pertahanan diri dan pengobatan