Ketahui perbedaan antara snorkeling dan diving

Apa sih perbedaan antara snorkeling dan diving? Walaupun sama-sama aktivitas menyelam di laut, tetapi terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya, loh. Salah satu perbedaan snorkeling dan diving yang paling mendasar terletak pada teknik dan kedalaman air.

Sebelum kamu mencoba salah satu olahraga air ini, kamu harus tahu dulu nih perbedaan antara snorkeling dan diving. Ini penting agar kamu bisa memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan kamu. Langsung aja yuk, kita bahas perbedaan antara snorkeling dan diving berikut ini.

1. Teknik yang Digunakan

Snorkeling: Snorkeling melibatkan mengapung di permukaan air dengan wajah menghadap ke bawah menggunakan tabung snorkel. Bisa dibilang, snorkeling adalah aktivitas seperti berenang di permukaan air dan melihat apa saja yang ada di bawah permukaannya. Snorkeler dapat melihat ke bawah ke dunia bawah laut tanpa perlu menyelam ke dalam air.

Untuk melakukan snorkeling kamu hanya perlu menguasai teknik berenang saja. Kamu nggak perlu melakukan pelatihan khusus karena snorkeling dilakukan di kedalaman 3-12 kaki saja. Jadi, tidak menyelam terlalu dalam.

Diving: Diving melibatkan menyelam ke dalam air dengan menggunakan peralatan selam seperti tangki udara untuk bernapas di bawah permukaan air. Divers dapat mencapai kedalaman yang lebih dalam dan menjelajahi berbagai kehidupan bawah laut.

Untuk melakukan diving, kamu perlu melakukan pelatihan khusus terlebih dahulu. Selain itu, pelatihan ini juga perlu disesuaikan dengan kedalaman yang ingin kamu capai. Hal ini penting karena semakin dalam kamu menyelam, tekanannya pun akan semakin berat.

2. Peralatan yang Dibutuhkan

Snorkeling: Snorkeling memerlukan peralatan dasar seperti masker, fin (kaki katak) untuk membantu bergerak di permukaan air, dan snorkel yang biasanya berbentuk huruf L atau J. Saat snorkeling, kamu tidak diharuskan menggunakan baju renang khusus.

Diving: Diving memerlukan peralatan yang lebih banyak dan lengkap untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama menyelam. Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan untuk diving:

• Tabung udara: dikenal juga sebagai tabung penyelam untuk menyimpan udara cadangan
• Regulator: alat untuk mengatur aliran udara dari tangki ke mulut
• BCD: perlengkapan berbentuk rompi atau vest yang berfungsi untuk memberikan daya apung dan menempelkan tabung ke badan
• Pakaian khusus: wetsuit atau drysuit
• Octopus: sambungan selang regulator dan mulut
• Deep gauges: alat untuk mengukur kedalaman
• Pressure gauges: alat untuk mengukur tekanan atau kapasitas udara di dalam tabung
• Weigh belt: sabuk untuk menambah berat supaya lebih mudah menyelam
• Masker: untuk melihat ke dalam air
• Fin: alat bantu berenang atau disebut juga dengan kaki katak

3. Kedalaman Air

Snorkeling: Biasanya dilakukan di kedalaman dangkal, di mana kepala snorkeler tetap di atas permukaan air dan hanya bagian tubuh bawah yang masuk ke dalam air. Kedalaman permukaan air untuk snorkeling biasanya mulai dari 1-3 meter saja.

Diving: Divers dapat menyelam hingga kedalaman yang jauh lebih besar, tergantung pada jenis selam (seperti selam rekreasi atau selam teknis). Untuk selam rekreasi, kedalaman biasanya terbatas antara 18 hingga 40 meter, sementara dalam selam teknis, kamu bisa mencapai kedalaman yang lebih besar hingga 200 atau 300-an meter.

4. Tujuan

Snorkeling: Tujuan snorkeling adalah untuk melihat kehidupan bawah laut, terumbu karang, dan keindahan alam di permukaan air. Selain itu, kamu juga bisa melihat bekas kecelakaan kapal dan temuan lainnya yang jaraknya masih dekat dengan garis pantai.

Diving: Diving bertujuan untuk menjelajahi dunia bawah laut yang lebih dalam, termasuk penelitian, fotografi bawah air, eksplorasi bangkai kapal, dan pengalaman petualangan yang lebih mendalam. Apabila kamu ingin melihat ikan-ikan yang hidup di kedalaman atau ganggang laut juga bisa memilih untuk melakukan diving.

5. Manfaat

Snorkeling: Snorkeling adalah cara yang lebih sederhana dan mudah bagi banyak orang untuk menikmati keindahan laut tanpa memerlukan pelatihan atau peralatan yang kompleks. Aktivitas ini juga dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan relaksasi.

Diving: Diving memberikan pengalaman yang lebih mendalam untuk menjelajahi kehidupan laut dan pemandangan bawah laut yang spektakuler. Selain itu, diving juga dapat memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan laut dan penelitian ilmiah.

6. Pelatihan dan Sertifikasi

Snorkeling: Tidak memerlukan pelatihan formal atau sertifikasi khusus. Hampir siapa saja dapat melakukan snorkeling dengan sedikit panduan tentang cara menggunakan peralatan snorkel. Kamu tidak membutuhkan teknik apapun karena snorkeling hanya menikmati objek dengan mengambang di permukaan saja.

Diving: Diving memerlukan pelatihan yang lebih intensif dan sertifikasi seperti Open Water Diver atau Advanced Open Water Diver. Sertifikat ini diperoleh setelah kamu mengikuti pelatihan ilmu menyelam dan menyelamatkan diri. Hal ini diperlukan untuk memastikan keselamatan dalam menghadapi lingkungan yang lebih menantang dan kompleks di bawah permukaan laut.

7. Risiko dan Keselamatan

Snorkeling: Snorkeling memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan diving, tetapi tetap memerlukan waspada terhadap potensi seperti kram atau terjangan arus. Bahaya untuk kesehatan saat melakukan snorkeling juga tergolong tidak berbahaya, seperti tangan mengkerut, dehidrasi, atau terbakar sinar matahari jika dilakukan berjam-jam.

Diving: Diving melibatkan risiko yang lebih tinggi terkait tekanan air, dekompresi, dan keselamatan peralatan. Oleh karena itu, kepatuhan terhadap aturan keselamatan dan pemahaman yang baik tentang teknik diving sangat penting. Kamu juga perlu mengantisipasi beberapa efek diving yang mungkin terjadi seperti penyakit dekompresi, narkosis nitrogen, toksisitas oksigen, dan penglihatan agak kabur.

Setelah melihat beberapa perbedaan antara snorkeling dan diving tadi, kamu sudah memiliki keputusan akan memilih yang mana belum? Coba pertimbangkan baik-baik dan tulis keputusanmu di kolom komentar ya.