Joshua Zirkzee tidak bisa berleha-leha meskipun baru saja membantu Manchester United kembali ke jalur kemenangan di Premier League.

Manchester United menjalani laga lanjutan Premier League dengan bertandang ke markas Crystal Palace hari Minggu (30/11/2025) malam WIB. Tentunya dengan harapan bisa membawa pulang tiga poin.

Harapan hampir pupus karena Crystal Palace berhasil mencetak gol pada menit ke-36. Wasit memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah, dan Jean-Philippe Mateta berhasil memanfaatkan kesempatan dengan baik.

Untungnya, situasi berubah pada babak kedua. Joshua Zirkzee berhasil mengubah kedudukan jadi imbang pada menit ke-54. Kemenangan pun ditentukan oleh gol yang dicetak Mason Mount sembilan menit berselang.

Perhatian Tertuju ke Zirkzee

Nama Zirkzee jadi topik perbincangan hangat setelah wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Tidak heran, sebab pemain asal Belanda itu sudah sangat jarang masuk dalam daftar pencetak gol di laga-laga sebelumnya.

Ini adalah gol pertama Zirkzee setelah mengalami masa-masa paceklik. Menurut catatan Opta, Zirkzee belum mencetak gol lagi sejak mengantongi brace kala menghadapi Everton pada bulan Desember 2024 lalu.

Gol ini tentu bisa meningkatkan rasa percaya diri sang striker di depan gawang lawan. Kendati demikian, ia tidak bisa berleha-leha. Sebab Ruben Amorim selaku pelatih melihat dirinya masih memiliki banyak PR untuk diselesaikan.

“Mencetak gol itu penting, tapi ini bukan cuma soal gol. Itu memberikan rasa percaya diri, tapi Joshua juga harus berbenah banyak dalam urusan menahan bola,” ungkap Amorim kepada BBC MOTD.

Lawan yang Kelelahan

Amorim mungkin tidak bisa berbangga sepenuhnya dengan hasil positif ini. Sebab, mereka menghadapi Crystal Palace yang turun dengan kondisi pemain kelelahan. Mereka memang baru saja melalui jadwal padat.

Ya, sebelum menghadapi Manchester United, The Eagles harus menjalani pertandingan lanjutan di ajang UEFA Conference League. Di mana mereka harus dibuat bertekuk lutut oleh klub asal Prancis, Strasbourg.

“Detail kecil ini yang membantu. Kecepatan dan intensitasnya lebih baik di babak kedua. Saya bisa melihat Palace kelelahan pada akhir babak pertama dan tahu bahwa mereka menderita kalau kami mencetak gol,” tuturnya.

“Kami tidak bermain dengan kotak penalti sendiri dan di babak kedua berhasil menyentuh setiap bola pertama, dan kemudian mendapatkan yang kedua. Kami berhasil memanfaatkan lawan yang kelelahan,” tandasnya.