Superfriends, Ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2 telah selesai. Namun, ajang ini meninggalkan kesan yang cukup dalam, baik bagi para finalis maupun juri. Setelah menyaksikan berbagai presentasi karya seni, suguhan musik dari berbagai genre, serta memahami motivasi mereka dalam mengikuti ajang pencarian bakat yang diinisiasi oleh Supermusic, para juri pun tidak berhenti dengan sebatas memberi komentar dan penilaian saja.
Di balik penilaian mereka, para juri juga meletakkan harapan berdasarkan pengalaman mereka dan menjadi bagian penting dari ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2 ini. Harapan yang diungkapkan oleh para juri ini tidak hanya berlaku bagi para finalis dan pemenang saja, tapi juga dapat diimplementasikan untuk kalian yang kini terus mengasah kemampuan di bidang seni yang digemari, Superfriends.
Berikut adalah kesan dan pesan dari para juri untuk masing-masing kategori di ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2.
Juri Kategori Music
Masih dalam formasi serupa dengan penjurian ajang Dare To Be The Next Season musim lalu, tiga orang juri untuk kategori Music untuk musim kedua ini adalah Rekti Yoewono, Nadia Yustina, dan Ronald Steven. Ketiganya mewakili musisi, industri musik, dan dari sisi arranger. Tiga orang juri dengan keahlian di bidang masing-masing di dunia musik ini memberikan kritik dan saran yang penting untuk mendukung perkembangan para finalis kategori Music setelah berhasil menemukan 10 finalis terpilih.
Rekti Yoewono
Vokalis dan gitaris The SIGIT ini terkesan dengan 10 finalis terpilih di ajang musim kedua kali ini. Menurut Rekti, semua materi musik yang masuk bagus, namun beberapa di antara finalis masih belum percaya diri dan tampil all out. Rekti juga mengatakan terlalu banyak yang mengandalkan teknologi dalam karyanya. Di balik itu, Rekti mengakui materi musik yang masuk ke musim kedua ini jauh lebih oke dibanding musim pertama. Rekti menegaskan, agar tidak jadi “one hit wonder” semua mesti konsisten dalam berkarya dan terus terlibat dalam karya yang berhubungan musik.
Nadia Yustina
Nadia Yustina, CEO 12Wired yang kembali dipercaya menjadi juri di ajang ini mengatakan bahwa musim kedua ini cukup melelahkan sekaligus seru! Kategori Music Dare To Be The Next Superstar Season 2 ini menurutnya jauh lebih beragam dengan genre yang berbeda-beda pula dibanding musim sebelumnya. Nadia mengatakan band-band yang muncul di musim ini lebih variatif dan semakin sulit untuk dipilih, bahkan semakin banyak yang bagus dan fresh.
Tips dari Nadia Yustina agar pemenang nggak “one hit wonder” adalah terus berkarya dan tidak bergantung dari kompetisi ini dan jangan berhenti sampai di sini.
Ronald Steven
Ronald Steven merasa terhormat bisa dipercaya menjadi juri lagi di ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2. Ia mengakui bahwa partisipan di musim kedua ini lebih banyak, menarik sekaligus memusingkan buat para juri. Ronald mengakui pula bahwa ragam musik di musim kedua ini jauh lebih banyak, dengan materi video dan musik yang bagus.
Ronald mengatakan bahwa musim kedua ajang ini jauh lebih siap dibanding musim sebelumnya. Sementara soal antusiasme peserta, musim kedua ini jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya. Soal tips, Ronald mengatakan jika telah menjadi pemenang, ini bukanlah akhir dari perjalanan dan bukan berarti telah menaklukkan industri musik. Maka, jangan pernah berhenti berkarya, apa pun mediumnya.
Juri Kategori Art
Para juri untuk kategori Art di ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2 ini terdiri dari lima seniman berbakat. Di antaranya adalah Oomleo, Hana Madness, Bunga Fatia, Stereoflow, dan Popo Mangun. Kelima juri ini sudah tak asing lagi dengan rekam jejaknya di dunia seni visual Tanah Air. Simak kesan dan pesan dari kelima juri kategori Art untuk para finalis dan pemenang ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2 berikut.
Oomleo
Visual artist dan musisi yang satu ini tak pernah berhenti berkarya. Oomleo merasa senang bisa menjadi juri di ajang ini sambil melihat fenomena yang terjadi belakangan ini. Terlibat menjadi juri, menurutnya, berarti bersiap-siap melihat sesuatu yang mungkin belum pernah terbanyangkan sebelumnya. Oomleo merasa bahwa sejak awal dia yakin ada banyak banget karya yang bagus, soal skill peserta tak perlu diragukan lagi, tetapi ini soal bagaimana para peserta bisa menyampaikan maknanya dengan lugas di ranah narasi.
Sebagai juri, Oomleo mengatakan bahwa tim juri tidak mencari gambar yang bagus. Oomleo menyampaikan juga tips agar kita harus sadar betul tentang karya visual yang dibuat. Sebab, nggak semua orang tahu dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Jadikan karya-karya yang kita buat untuk menyenangkan khalayak, tergugah, atau menyampaikan pesan tertentu.
Hana Madness
Seniman visual ini sempat merasa nggak nyangka bisa terpilih menjadi juri di ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2. Menurutnya, menjadi juri merupakan sebuah kehormatan besar karena bisa menjadi kurator karya-karya para finalis yang super brilian. Hana menjagokan beberapa finalis karena menurutnya finalis itu tahu apa yang mereka kerjakan, punya konsep yang kuat, karyanya bersifat universal, dan Hana mengaku suka ketika finalis itu bisa mempresentasikan karyanya dengan sangat baik.
Hana merasa tertantang untuk memilih ratusan submission karya menjadi 10 karya terbaik. Tips dari Hana Madness agar pemenang tidak “one hit wonder” adalah konsisten berkarya, jangan sampai kehilangan identitas, perkuat narasi dan konsep.
“Lo harus tau apa yang lo buat, lo harus punya sesuatu yang membuat percakapan publik karena karya lo, yang nggak hanya secara teknik bagus tetapi itu juga bersifat sangat powerful dan empowering. Gue selalu suka dengan karya yang punya narasi kuat di belakangnya,” ungkap Hana Madness.
Bunga Fatia
Bunga Fatia, salah satu juri kategori Art di ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2, dikenal sebagai seorang seniman yang memulai kariernya sejak 2010. Ajang ini sangat berkesan baginya karena merasa diapresiasi sebagai seniman dan dipercaya untuk menjadi juri karena partisipan ajang ini tergolong baru. Bunga mengatakan ini adalah kesempatan membantu bagi para seniman Indonesia memberikan jalan yang baru pula.
Bunga, yang menjagokan juga beberapa finalis, menyebutkan ada banyak sekali style dan pewarnaan dalam karya yang mirip satu sama lain. Namun yang membedakan, Bunga tetap melihat identitas mereka dalam sejumlah karya yang di-submit. Bunga memberikan tips agar tetap mempertahankan karakter dan identitas diri sendiri dalam setiap karya agar karakter tersebut tak hilang.
Popo Mangun
Visual artist asal Jakarta ini sangat terkesan dengan karya-karya seni yang datang dari luar Jakarta. Menurutnya, banyak orang yang saat ini berpotensi untuk menjadi The Next Superstar. Popo mengaku butuh waktu hingga dua hari untuk memilih, melihat, dan meneliti semua karya yang di-submit ke ajang ini. Popo Mangun pun menjagokan satu-dua seniman yang menjadi finalis di ajang ini.
Popo memberikan sebuah tips simpel khusus untuk para finalis dan pemenang ajang ini: “Jangan lupa daratan, artinya kenali diri lo berasal dari mana, ketika lo tau teman-teman atau siapapun membutuhkan karya lo di situ, lo bisa ajak semua agar ekosistem, orang, dan semuanya bisa berkembang bersama-sama.”
Please choose one of our links :