Superfriends! Setelah ngomongin soal profil singkat para finalis kategori Music kemarin, kali ini kita bicara soal cerita seru finalis kategori Music Dare To Be The Next Superstar Season 2 by Supermusic. Seperti diketahui, 10 finalis yang datang dari berbagai kota di Indonesia ini telah berkumpul di Jakarta untuk memasuki tahap akhir penilaian para juri.
Beberapa grup musik datang dari Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, hingga Banda Aceh dan Bengkulu. Masing-masing datang dengan membawa ciri khas tersendiri dengan materi musik yang super kece pastinya. Tapi nggak cuma itu, mereka juga datang dengan segudang cerita menarik perjalanannya hingga menjadi finalis di ajang Dare To Be The Next Superstar Season 2 ini.
Nggak perlu berlama-lama, ini dia cerita seru para finalis kategori Music Dare To Be The Next Superstar Season 2.
The Hygge
Band yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat ini menjadikan Slank dan Audioslave jadi influencer dalam mereka berkarya. Buat mereka memastikan setiap personilnya nyaman dalam bermusik penting untuk kemudian mereka sepakat dalam menentukan nada dan lirik dalam karya mereka. DTBTNS Season 2 menjadi wadah pertama mereka untuk tampil sejak membentuk band ini di tahun 2021. Meski mereka sempat tidak menyangka saat masuk jadi finalis, mereka tetap percaya diri dengan karya mereka yang punya ciri khas dinamika musik yang berani.
Artificial Ambient
Band yang berisi 3 personil ini mencoba untuk terus percaya diri dan tetap bersenang-senang dalam bermusik. Harapannya mereka bisa memberikan sesuatu yang baru dan fresh bagi pendengar. Mereka cukup excited untuk bisa tampil di depan ketiga juri, yang adalah sosok yang sudah lama mereka idolakan.
Sikibange
Buat duo yang tampilnya dengan piyama ini, momen mereka mengikuti Dare To Be The Next Superstar Season 2 jadi titik untuk mereka kembali bangkit dari hiatus. Di ajang ini pula untuk pertama kalinya mereka membuat lagu original yang mereka buat dengan judul Super Peace. Lagu ini dibuat oleh mereka untuk merespon isu sensitif baik perang atau kekerasan yang akhir-akhir ini sering kali muncul. Sikibange mau mengajak kita untuk bisa meresponnya dari sisi yang lebih indah.
Wantang
Duo dari Jakarta dan Bekasi ini punya a whole package dalam penampilannya. Genre yang mereka bawakan adalah Hip Hop dan RnB sehingga nggak cuma nyanyi tapi mereka juga nge-rap dan dance dalam performance-nya. Membuat lagu dengan bahasa Indonesia jadi tantangan mereka sendiri untuk bisa buat lagu yang terdengar enak dan nggak terlihat cringe. Mereka punya harapan besar untuk bisa mendapatkan insight dari para juri untuk karya mereka yang berjudul Well Spent.
Mad Elephant
Band asal Semarang ini mengikuti ajang DTBTNS Season 2 karena tidak sengaja melihat billboard yang terpampang di dekat rumah salah satu personilnya. Mereka membutuhkan waktu 4 hari untuk menyiapkan mereka sebagai grup dan lagu yang akan mereka kirim untuk ajang ini. Untuk tampil di depan juri mereka percaya diri dengan apa yang mau mereka bawakan dan mencoba untuk tetap menikmati meski hasilnya kalah atau menang.
Tremorrage
Band dari Banda Aceh yang terbentuk dari 2016 ini mengambil genre modern metal dengan sedikit unsur metalcore. Band ini sebelumnya sudah membuat 2 album dan saat ini sedang menggarap album mereka yang ketiga. Awalnya mereka ragu untuk mengikuti ajang ini karena sempat berpikir kalau ajang ini hanya untuk mereka yang berada di pulau Jawa. Tapi mereka akhirnya mencoba memberikan yang terbaik untuk DTBTNS Season 2.
Noon Radar
Band yang berasal dari Jakarta Selatan terbentuk sejak 2020. Sebelumnya mereka sudah mengeluarkan 2 single lagu di platform digital. Di ajang ini mereka sangat senang untuk mendapatkan insight dari juri-juri yang sudah kompeten di bidangnya. Dengan vokalis mereka yang perempuan dan dengan genre rock mereka cukup percaya diri untuk menjadikan hal ini ciri khas dibandingkan finalis lainnya.
AneeSa
Musisi asal Jakarta ini punya harmonisasi suara untuk jadi tujuan utama di dalam karyanya. Berawal dari mencari aktivitas selama pandemi hingga akhirnya muncul karya lagu yang ditulis dan diproduksi sendiri. Mengambil genre Pop Folk, AneeSa membuat karya lagu berjudul What’s Next yang punya arti yang cukup mendalam; bagaimana kita sebagai manusia agar bisa lebih bersyukur dan menerima dalam hidup. Tampil di DTBTNS Season 2 juga jadi pengalamannya pertama untuk tampil live dengan full instrumen yang tentunya sudah disiapkan dengan baik olehnya.
The Alibi
Band asal Cilacap ini bergenre alternative rock. Alasannya agar karaya musik mereka lebih mudah untuk diterima oleh banyak orang. Setelah mengikuti media sosial Supermusic sejak lama, akhirnya mereka memutuskan untuk mengikuti ajang ini. The Alibi sangat menikmati perjalanan mereka ke Jakarta dan akan memberikan yang terbaik untuk ajang ini.
Tuan Muda
Band yang datang dari Bengkulu ini sudah terbentuk sejak tahun 2010. Setelah jarang bertemu karena kondisi pandemi, momen Dare To Be The Next Superstar Season 2 ini jadi momen mereka untuk berkumpul lagi. Apapun hasilnya nanti mereka mau memastikan akan tampil dengan total di depan para juri.
Itulah cerita seru yang datang dari para finalis kategori Music Dare To Be The Next Superstar Season 2. Momen mereka melangkah ke final ajang ini memang sangat mengesankan dan patut diapresiasi. Terutama setelah mereka membawakan materi-materi musik mereka untuk dipresentasikan di depan para juri. Tonton keseruan Final Judging Dare To Be The Next Superstar Season 2 ini di channel YouTube Supermusic untuk bisa tahu siapa pemenang dari finalis kategori Music di tahun ini.
Please choose one of our links :